Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adenovirus Ditemukan di Beberapa Vaksin Covid-19, ini Kata Ahli

Kompas.com - 13/05/2022, 09:09 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak beberapa waktu belakangan dunia digemparkan oleh penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di sejumlah negara.

Kasus tersebut ditemukan pertama kalinya di Inggris sekitar awal April lalu, disusul berbagai negara lain, termasuk Indonesia.

Tak sedikit ahli yang menduga jika kasus hepatitis akut pada anak sudah mulai mencuat sejak Oktober tahun lalu di wilayah Alabama, AS.

Sampai sekarang, para ahli masih menginvestigasi penyebab hepatitis akut misterius ini.

Menurut spesialis mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr dr Budiman Bela, SpMK(K), adenovirus dan SARS-CoV-2 dicurigai sebagai penyebab dari penyakit tersebut.

"Adenovirus tipe 41 diperkirakan sebagai salah satu pemicu hepatitis akut berat yang tidak diketahui penyebabnya."

Begitu pemaparan Budiman dalam webinar "Infeksi Emerging: Hepatitis Akut Berat yang Belum Diketahui Penyebabnya" pada Kamis (12/5/2022) sore.

Namun dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Budiman beserta tim di laboratorium FKUI, belum ditemukan adanya adenovirus 41 pada sampel hepatitis akut.

"Tidak ditemukan adenovirus tipe 41. Kami memperkirakan, bisa saja karena hanya melakukan pengambilan sampel plasma, bukan whole blood."

Ditambahkan olehnya, karena pasien dalam hal ini adalah anak-anak yang sudah meninggal dunia, hanya sampel plasma yang dapat diperiksa.

"Seperti yang sempat saya katakan, adenovirus 41 lebih banyak ditemukan pada sampel darah lengkap atau whole blood," sambungnya.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Dipicu Vaksin Covid-19? Cek Faktanya

Kaitan antara adenovirus dengan vaksin Covid-19

Budiman menegaskan, adenovirus yang diduga menjadi penyebab kasus hepatitis akut pada anak saat ini tidak ada hubungannya dengan vaksin Covid-19.

"Sebagian besar anak yang terkena hepatitis belum menerima vaksin Covid-19," terang pria itu.

Ia melanjutkan, kasus hepatitis ini terutama terjadi pada anak yang berusia di bawah lima tahun, di mana mereka belum memenuhi syarat untuk divaksin.

Di samping itu, adenovirus 41 yang dikaitkan dengan sebagian besar kasus berbeda dari vektor adenovirus yang digunakan dalam vaksin Covid-19, catat Budiman.

"Vaksin seperti Johnson and Johnson menggunakan basis adenovirus 26, dan vaksin Astra Zeneca berbasis ChAdOx1."

"Vektor kedua virus ini cuma cangkang, kapsul. Tidak bisa berkembang biak. Materi genetik virusnya sudah tidak ada," kata dia.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Tak Ada Kaitannya dengan Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com