Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2022, 14:08 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

KOMPAS.com – Orang-orang yang telah bekerja tentu tidak ingin terjebak dalam lingkungan yang toxic alias beracun.

Apalagi jika mereka baru saja pindah ke tempat baru dengan harapan tidak bertemu rekan kerja atau atasan yang toxic.

Saat masa adaptasi mungkin tidak didapati tanda-tanda ke-toxic-an di antara sesama rekan kerja. Tapi, bagaimana dengan si bos?

Disadari atau tidak, bisa saja atasan yang terlihat baik-baik saja berperilaku toxic kepada karyawan barunya.

Supaya lebih paham bagaimana perilaku toxic yang biasa ditunjukkan atasan, simak tanda-tandanya berikut ini.

1. Menjelek-jelekkan karyawan lama

Saat diterima di tempat kerja yang baru, mungkin kita ditempatkan pada posisi yang kosong usai ditinggal karyawan lama.

Di sini, kita dapat megetahui atasan baru toxic atau tidak jika ia menjelek-jelekkan karyawan lama yang berada di posisi kita sebelumnya.

Hal tersebut dijelaskan oleh pelatih karier yang ahli di bidang SDM, Angela Karachristos.

“Jika Anda baru dan bos baru Anda masih terpaku pada alasan mengapa seseorang pergi dan masih menganggapnya pribadi, itu salah satu tanda (toxic) yang dapat temukan sejak dini,” katanya.

Tanda itu disebut Karachristos menggambarkan atasan tidak memisahkan perasaan pribadi terhadap pekerjaan.

Atasan tidak memberi tahu Anda apa harapannya, tetapi atasan menggunakan karyawan masa lalu sebagai contoh,” terang Karachristos.

Baca juga: Lingkungan Kerja Anda Toksik? Kenali Ciri-Cirinya

2. Memuji dirinya sendiri

Atasan yang baik dan menghargai keberhasilan tim tentu akan memberikan apresiasi kepada karyawannya.

Tapi, hal berbeda tidak ditunjukkan oleh si bos yang toxic. Karena mereka cenderung memuji dirinya sendiri.

Hal tersebut juga dapat menandakan atasan baru kita adalah sosok yang narsis.

“Ini adalah individu yang pada dasarnya tidak mampu merawat orang lain atau menunjukkan minat yang tulus pada mereka yang bekerja untuk mereka.”

Demikian penjelasan yang diberikan psikolog klinis, Alan Cavaiola.

Cavaiola mengatakan bahwa atasan baru yang narsis mengharapkan pujian dan sanjungan dari orang lain.

Sayangnya, mereka tidak memperlakukan karyawannya dengan cara yang sama.

3. Atasan baru terus mengabaikan kita

Ketika baru pindah, mungkin kita akan merasa risih karena si bos terus-menerus memperhatikan dan mengawasi.

Tapi, kalau atasan baru tidak membantu atau tidak bertemu secara empat mata dengan kita sebagai karyawan baru, ini bisa menjadi tanda toxic.

Apalagi jika atasan sampai membuat kita merasa tidak ada baginya.

Namun, Taylor mengingatkan agar kita tidak mudah men-judge atasan baru sebagai sosok yang toxic.

Kemungkinan perilaku cuek atasan adalah sifat alaminya atau kita memang memerlukan waktu untuk beradaptasi.

Baca juga: 10 Tanda Atasan yang Toksik dan Cara Menghadapinya

4. Hanya memedulikan target

Atasan baru yang toxic biasanya akan memprioritaskan output ketimbang input.

Yang artinya, atasan hanya menginginkan kita menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

“Sudah menjadi tugas bos kita untuk berpikir tentang bagaimana kita dapat bekerja dengan baik,” ujar pelatih karier, Jasmine Escalera.

Bos hanya ingin pekerjaan selesai, tetapi tidak fokus pada kebutuhan Anda untuk pengembangan dan pekerjaan,” tambahnya.

Atasan yang baik, lanjut Escalera, dapat mengomunikasikan tujuan dan bersedia melakukan percakapan yang sulit dengan karyawannya.

Senada dengan Escalera, Minda Harts sebagai pendiri The Memo LLC, mengatakan atasan yang toxic membuat lingkungan kerja tidak aman secara psikologis.

5. Kurang berempati

Tanda lainnya dari atasan baru yang toxic adalah kurangnya empati.

Mereka mudah berubah pikiran dan tidak memperhatikan tekanan yang dialami oleh tim kerjanya.

Padahal, atasan seharusnya memperhatikan waktu dan tenaga yang diberikan karyawan untuk memenuhi harapannya.

“Tidak ada rencana yang jelas. Situasi berubah pikiran ini bisa sangat berbahaya, karena membuat Anda menjadi orang gagal," kata Karachristos.

Karachristos menyampaikan, kurangnya rasa empati si bos akan menyebabkan banyak kecemasan bagi karyawannya.

"Pertama kali Anda mungkin baik-baik saja dengan itu, tetapi jika itu menjadi sebuah pola, maka Anda selalu gelisah karena tidak yakin dengan yang seharusnya dilakukan,” imbuhnya.

Baca juga: 2 Tipe Atasan dari Neraka yang Dimiliki Semua Orang

6. Takut berbicara saat ada atasan

Kita bisa melihat atasan baru toxic atau tidak jika rekan kerja berbicara dengan hati-hati saat atasan masuk ke dalam ruangan.

Obrolan yang awalnya bebas dan terbuka tentang masalah pekerjaan tiba-tiba berubah menjadi ketegangan.

Selain itu, rekan kerja yang tidak mau berbagi pemikiran tentang atasan baru kita juga menjadi tanda si bos sebenarnya toxic.

7. Atasan pilih kasih

Di masa adaptasi, kita akan mudah melihat peilaku toxi atasan jika mereka pilih kasih.

Atasan yang demikian mungkin juga memiliki rekan kerja yang dianggapnya sebagai musuh.

Jadi, kita ada baiknya hati-hati terhadap umpan balik subjektif dan yang tidak jelas.

Apalagi jika atasan baru kita lebih memilih berdasarkan kepentingan pribadi daripada kemampuan karyawan.

8. Kita merasa gelisah dan takut berbicara

Salah satu tanda terbesar bahwa kita memiliki atasan baru yang toxic adalah seberapa buruk perasaan kita terhadapnya.

Jika kita mulai takut saat masuk kerja padahal baru memasuki beberapa minggu, perasaan ini sebaiknya tidak diabaikan.

Perasaan itu bisa dijadikan patokan apabila perilaku atasan baru yang toxic tidak kentara atau tidak mudah dijelaskan.

“Ini semua adalah sinyal potensial bahwa perilaku atasan mungkin memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap Anda,”ujar penulis “Resilient Management", Lara Hogan.

Baca juga: Tips Menghadapi Atasan yang Tak Bisa Ditebak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Huffpost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com