Buatlah jadwal dengan dokter kandungan untuk mengecek kondisi kesehatan vagina secara berkala.
Pemeriksaan ini juga termasuk prosedur skrining bernama pap smear yang bertujuan untuk mendeteksi kanker serviks.
"Ingat, interval skrining untuk pap smear berubah berdasarkan usia dan temuan pap smear kita," ucap Goje.
"Pada individu yang lebih muda, vaksinasi HPV sangat penting untuk mengurangi risiko kanker serviks."
Lindungi diri dari penyakit menular seksual seperti herpes, gonore, sifilis, atau HIV dengan meminta pasangan memakai kondom ketika bercinta.
Jika pasangan memiliki alergi lateks, ada pilihan kondom berbahan lain yang dijual di pasaran.
Baca juga: Underwear ini Mampu Cegah Infeksi Menular Seksual dan Beraroma Vanila
Di awal sudah disinggung, vagina memiliki mekanisme untuk membersihkan diri dengan mengeluarkan cairan.
Jika kita menggunakan bahan kimia keras atau tisu, mekanisme pembersihan itu akan terganggu.
Sabun berbahan lembut bisa digunakan untuk bagian luar organ intim atau vulva.
Baca juga: Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Sebelum Pap Smear
"Jika kita memiliki kulit yang sangat sensitif, perhatikan sabun dan sampo yang kita gunakan saat mandi," catat Goje.
"Deterjen, tisu pengering, dan beberapa pelumas dapat menyebabkan iritasi."
Ketika berkunjung ke dokter kandungan, tidak usah melakukan perawatan vagina secara berlebihan. Kita hanya perlu mandi sampai bersih.
Bagi yang memiliki kulit sensitif atau alergi, pilihlah minyak kelapa atau minyak zaitun sebagai pelumas dan pelembap vagina.
Alternatif lainnya yaitu menggunakan pelumas berbasis silikon atau berbahan dasar air.
"Minyak kelapa atau minyak zaitun adalah pilihan bagi pasangan yang tidak menggunakan kondom," papar Goje.