Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Mitos dan Fakta Gerhana Bulan Total dan Blood Moon di Seluruh Dunia

Kompas.com - 16/05/2022, 12:59 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber NDTV

KOMPAS.com - Jutaan orang di sejumlah negara memiliki kesempatan untuk melihat gerhana bulan total atau blood moon pada 15 Mei UT (Universal Time) atau 16 Mei di belahan negara lain.

Gerhana bulan ini mengacu pada fenomena astronomis yang mana bulan purnama bergerak ke bayangan bumi yang dipantulkan oleh matahari.

Dalam beberapa saat, bulan menjadi gelap serta memiliki rona kemerahan sehingga kerap disebut blood moon.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan, fenomena langit ini tidak bisa diamati di Indonesia, lantaran posisi bulan sudah berada di ufuk.

Namun, sejumlah negara seperti di Amerika Serikat, Antartika, Eropa, Afrika, sampai kawasan Pasific bisa menikmati keindahan fenomena astronomis tersebut.

Baca juga: Gerhana Bulan Total Besok, Bisakah Diamati dari Indonesia?

Mitos dan fakta gerhana bulan total atau blood moon

Selama bertahun-tahun, baik gerhana matahari atau bulan sering dikaitkan dengan mitos dan legenda populer di seluruh dunia.

Tak jarang, mitos tersebut kabarnya berkaitan dengan sejumlah pantangan yang berkaitan dengan kondisi kesehatan.

Melansir NDTV, Senin (16/5/2022), berikut sejumlah mitos seputar gerhana bulan total atau blood moon di seluruh dunia.

1. Pantangan tidak boleh makan selama gerhana terjadi

Di India dan beberapa budaya lain ada mitos terkait gerhana bulan yang mana orang-orang dilarang untuk makan.

Perlu diketahui, mitos tersebut sama sekali tak ada bukti ilmiah yang memperkuat anggapan itu.

Sehingga ketika gerhana bulan total terjadi, kita dapat menikmati makanan atau camilan favorit yang kita inginkan.

2. Tidak boleh mandi

Beberapa budaya ada yang mempercayai bahwa mandi selama gerhana bulan dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Faktanya, mitos ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung. Tidak ada bukti apa pun yang terkait aktivitas mandi selama gerhana.

3. Tidak boleh tidur

Setelah pantangan makan dan mandi, tidur adalah aktivitas lain yang menjadi larangan di beberapa budaya di seluruh dunia saat gerhana.

Mengingat gerhana bulan dialami pada waktu berbeda di seluruh dunia, maka dapat dikatakan siklus tidur hampir tidak dipengaruhi oleh fenomena yang terjadi di antariksa.

Baca juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan 15-16 Mei 2022 dan Daerah yang Bisa Mengamati

4. Penyembuhan luka jadi terhambat

Menurut Sains, tidak ada bukti ilmiah antara bulan dan kemampuan tubuh dalam menyembuhkan luka.

Ketika ada mitos seperti ini, lebih baik jangan mudah percaya. Sekali lagi, tidak ada kaitannya antara kondisi tubuh dan fenomena alam seperti gerhana.

5. Gerhana bulan total tidak boleh dilihat dengan mata telanjang

Tidak seperti gerhana matahari, menurut riset NASA, gerhana bulan dapat disaksikan langsung dengan mata telanjang.

"Anda tidak perlu peralatan khusus untuk mengamati gerhana bulan. Meski ada peralaatan seperti teropong atau teleskop agar tampilannya lebih terlihat nyata,"

Demikian seperti dalam pernyataan NASA.

6. Berbahaya bagi ibu hamil

Di Indonesia, India dan sejumlah negara lain ada mitos yang berkembang terkait ibu hamil yang tidak boleh keluar rumah ketika gerhana bulan terjadi.

Seperti pantangan keluar rumah, membawa benda-benda tajam sampai pantangan menyaksikan langsung fenomena ini karena dianggap bisa membuat anak yang lahir menjadi sumbing atau keguguran.

Fakta ilmiahnya, tidak ada risiko yang berkaitan dengan gerhana bulan dan ibu hamil.

Sehingga beberapa tindakan atau aktivitas yang dilakukan terkait kondisi kesehatan ibu hamil tidak perlu diikuti, karena itu hanya mitos yang berkembang di masyarakat.

Baca juga: Melalui Karya Astrofotografi, Astronom Ini Patahkan Mitos Gerhana Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NDTV
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com