Ada hal-hal yang justru bisa memengaruhi kondisi mental, seperti seks terjadi di bawah paksaan atau tanpa persetujuan yang berdampak buruk secara psikologis.
Kuantitas berhubungan seks dapat digambarkan menjadi dua mata pisau.
"Dapat menjadi masalah kalau kita tidak mengetahui apakah pasangan puas"," kata Garcia.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada semacam titik kritis ketika dilakukan terlalu sering.
Idealnya, pasangan suami istri dapat berhubungan seks dua kali dalam seminggu untuk mendapatkan manfaat yang positif bagi kesehatan dan hubungan.
"Jadi, apakah berhubungan seks secara teratur itu sehat? Ya," lanjut Garcia.
Di sisi lain, manfaat berhubungan seks setiap hari atau secara teratur adalah pilihan bagi setiap pasangan.
"Jika mereka senang dengan seberapa banyak atau sedikit seks yang dilakukan, maka itu bagus," papar Dr. Kling.
Baca juga: Berapa Lama Durasi Hubungan Seks yang Ideal?
Dalam berhubungan seks, risiko seseorang mengalami infeksi saluran kemih bisa terjadi.
Buang air kecil setelah berhubungan seks dapat membantu mengurangi risiko penumpukan bakteri di saluran kemih. Maka dari itu, para ahli menyarankan untuk ke kamar kecil setelahnya.
"Di luar itu, tidak ada yang spesifik," kata Garcia.
Dalam hubungan seks yang sehat, para pakar kesehatan menyebutkan, penetrasi seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit.
Jika ada yang merasakannya, perlu ada evaluasi atau pemeriksaan lebih lanjut soal kondisi tubuh masing-masing.
"Ada banyak penyebab yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah masalah patologis atau anatomis," kata Garcia.
Biasanya rasa sakit itu berhubungan dengan masalah kesehatan tertentu.