Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pertanyaan Seputar Seks Paling Dicari di Google dan Jawabannya

Kompas.com - 16/05/2022, 18:02 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber USA Today

KOMPAS.com - Seks menjadi salah satu topik paling dicari di era digital melalui laman pencarian Google.

Situs ini pun merilis sejumlah pertanyaan seputar seks yang paling sering dicari. Setidaknya ada lima pertanyaan terkait hubungan seks paling umum yang diketik oleh para pengguna.

Melansir USA TODAY, Senin (16/5/2022), mengenal lebih jauh soal seks sebetulnya bukan hal buruk.

Hal itu bisa dijadikan sebagai edukasi seksual agar tidak terjerumus pada hal-hal yang belum dipastikan kebenarannya.

"Kesehatan seksual adalah bagian penting dari kesehatan itu sendiri," kata Dr. Jewel Kling, ketua divisi penyakit dalam kesehatan perempuan di Mayo Clinic, Arizona.

Baca juga: Jarang Diketahui, Manfaat Semangka untuk Kesehatan Seksual Pria

Para ahli di bidang kesehatan pun merinci mengenai jawaban dari pertanyaan seputar seks yang kerap dicari di laman pencarian itu.

Mungkin, beberapa jawaban dapat berbeda tergantung jenis kelamin seseorang, usia, orientasi seksual dan sejumlah faktor lainnya.

Secara umum, para ahli kesehatan termasuk dokter dan profesor yang berpengalaman menanggapi sejumlah pertanyaan terkait seks sebagai berikut.

1. Apakah berhubungan seks itu sehat?

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa seks dapat meningkatkan produksi zat kimia di otak yang meningkatkan perasaan bahagia.

Seks juga melibatkan aktivitas fisik seseorang. Kondisi tersebut jika dilakukan secara teratur maka berkontribusi pada kesehatan fisik pula.

Manfaat ini ada kaitannya dengan penurunan perasaan sakit, stres, dan beberapa manfaat lainnya.

Riset di Journal of Epidemiology and Community Health menemukan fakta bahwa seks dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Sebuah studi dari British Journal of Cancer menemukan fakta seks dapat mengurangi risiko kanker.

Di samping itu, kesenangan yang didapatkan dari hubungan seks juga memiliki manfaat kesehatan yang mendukung pelepasan endorfin dan membangun keharmonisan rumah tangga.

Di sisi lain, Justin Garcia, direktur Institu Kinsey mengatakan, manfaat kesehatan dari hubungan seks sebagian besar berdampak positif, tapi tidak selalu.

Ada hal-hal yang justru bisa memengaruhi kondisi mental, seperti seks terjadi di bawah paksaan atau tanpa persetujuan yang berdampak buruk secara psikologis.

2. Seks setiap hari itu sehat?

Kuantitas berhubungan seks dapat digambarkan menjadi dua mata pisau.

"Dapat menjadi masalah kalau kita tidak mengetahui apakah pasangan puas"," kata Garcia.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada semacam titik kritis ketika dilakukan terlalu sering.

Idealnya, pasangan suami istri dapat berhubungan seks dua kali dalam seminggu untuk mendapatkan manfaat yang positif bagi kesehatan dan hubungan.

"Jadi, apakah berhubungan seks secara teratur itu sehat? Ya," lanjut Garcia.

Di sisi lain, manfaat berhubungan seks setiap hari atau secara teratur adalah pilihan bagi setiap pasangan.

"Jika mereka senang dengan seberapa banyak atau sedikit seks yang dilakukan, maka itu bagus," papar Dr. Kling.

Baca juga: Berapa Lama Durasi Hubungan Seks yang Ideal?

3. Hal yang perlu dilakukan setelahnya

Dalam berhubungan seks, risiko seseorang mengalami infeksi saluran kemih bisa terjadi.

Buang air kecil setelah berhubungan seks dapat membantu mengurangi risiko penumpukan bakteri di saluran kemih. Maka dari itu, para ahli menyarankan untuk ke kamar kecil setelahnya.

"Di luar itu, tidak ada yang spesifik," kata Garcia.

4. Mengapa merasakan sakit saat berhubungan?

Dalam hubungan seks yang sehat, para pakar kesehatan menyebutkan, penetrasi seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit.

Jika ada yang merasakannya, perlu ada evaluasi atau pemeriksaan lebih lanjut soal kondisi tubuh masing-masing.

"Ada banyak penyebab yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah masalah patologis atau anatomis," kata Garcia.

Biasanya rasa sakit itu berhubungan dengan masalah kesehatan tertentu.

Khususnya bagi orang yang memasuki fase menopause, rasa sakit saat berhubungan juga tidak bisa dihindari.

Dalam mengatasinya, penggunaan obat-obatan atau sedikit terapi pada dasar panggul bisa mengurang rasa sakit tersebut.

Terlebih jika rasa sakit dikaitkan dengan gairah seks, jenis kondom atau pelumas yang digunakan. Kondisi ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

"Jika mengalami nyeri seksual. Satu hal yang perlu dipikirkan adalah apakah Anda melakukan foreplay?,"

"Apakah Anda cukup terangsang? Atau membutuhkan pelumas?" tambah dia.

Baca juga: Tips Agar Gangguan Pencernaan Tak Halangi Hubungan Seks

5. Berhubungan seks saat hamil

Tidak ada pantangan untuk berhubungan selama masa kehamilan. Asalkan dilakukan sesuai dengan anjuran dokter.

Pasalnya, dokter kandungan akan meninjau kondisi tubuh, masalah kesehatan atau faktor lainnya pada ibu hamil.

"Seks selama kehamilan benar-benar aman. Tapi orang dengan kehamilan berisiko tinggi mungkin perlu saran dari dokter sebagai langkah pencegahan," begitu ungkap Garcia.

Menurut laman Mayo Clinic, berhubungan intim selama masa kehamilan tidak memengaruhi janin, kecuali ada indikasi kelahiran prematur atau masalah plasenta.

6. Bolehkah berhubungan saat haid?

Sebagian besar bukti secara medis, hubungan intim bisa dilakukan ketika perempuan sedang menstruasi.

Tapi perlu diingat, ada aspek psikologis yang berkaitan dengan norma dan agama yang berlaku terkait larangan aktivitas seks dan menstruasi.

Selain itu, aktivitas seksual yang dilakukan ketika menstruasi juga berkaitan dengan kehamilan dan risiko infeksi menular seksual.

Baca juga: Kehidupan Seks di Usia 70 Tahun, Apa Masih Mungkin?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber USA Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com