Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2022, 07:01 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Kotoran itu akan menumpuk, sehingga membentuk batu pusar atau kumpulan sebum dan keratin (serat rambut) yang terlihat seperti batu.

Semakin lama berada di area pusar maka batu dari kumpulan kotoran tersebut akan menyebabkan infeksi meskipun kita tidak mengalami luka.

"Kelembapan cenderung menggenang di pusar innie dan area itu menjadi seperti cawan," jelas Goldenberg.

"Itu saja sudah dapat menyebabkan infeksi."

Baca juga: Mempercantik Bentuk Pusar atau Bekas Tindikan dengan Bedah Pusar

Bersihkan pusar 1-2 kali seminggu

Rodney mencatat, aturan umum membersihkan pusar adalah satu atau dua kali seminggu.

Namun, menuru dia, ketika kita mencium sedikit bau tidak sedap di area pusar, sudah waktunya area itu dibersihkan.

"Terkadang kita mungkin melihat kotoran di dalam lipatan kecil pusar," ujar dia.

"Kotoran akan terlihat putih atau hitam, atau sedikit berbeda dari warna kulit kita."

Selain itu, jika kita merasa gatal, iritasi, atau kemerahan di bagian pusar maka pusar harus dibersihkan, tambah Goldenberg.

Langkah membersihkan pusar

Berikut langkah membersihkan pusar dengan benar, seperti yang diterangkan Rodney:

  • Basahi kapas dengan air dan sabun berbahan lembut.
  • Usapkan kapas secara perlahan ke area pusar.
  • Lihat kapas yang digunakan untuk mengusap pusar. Jika kapas kotor, buang dan gantilah dengan kapas baru.
  • Ulangi cara ini antara 2-3 kali, atau sampai pusar benar-benar bersih.

"Membersihkan pusar selama atau setelah mandi membantu, karena mandi dapat menghilangkan kotoran dan sebum," tutur Rodney.

Bagaimana jika pusar dibersihkan menggunakan alkohol? Menurut Goldenberg, cara yang paling aman adalah menggunakan air dan sabun.

"Alkohol dapat mengiritasi dan mengeringkan kulit," terangnya.

Penggunaan alkohol dapat membuat kulit pecah-pecah dan meningkatkan risiko infeksi.

Jika ada masalah di bagian pusar, Goldenberg mengingatkan untuk segera menghubungi dokter.

"Apabila area tersebut memiliki bau, drainase, atau kemerahan dan iritasi, itu mungkin merupakan tanda infeksi," katanya.

"Biasanya itu adalah infeksi bakteri, tetapi saya juga melihat infeksi ragi dalam praktik saya."

Baca juga: 3 Manfaat Mandi, Salah Satunya Jaga Kesehatan Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com