Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Singapura, Penyakit Peralihan Musim yang Rentan Menular ke Anak

Kompas.com - 18/05/2022, 06:38 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Periode atau masa awal (inkubasi virus) ketika terinfeksi flu Singapura diawali dengan demam, kemudian sakit tenggoran dan terkadang anak menjadi tidak nafsu makan.

Selama 1-2 hari setelah demam, ruam kulit dapat berkembang di bagian mulut, tangan, kaki, termasuk di bagian bokong.

Baca juga: Mengenal Flu Singapura, Penyakit yang Muncul Saat Peralihan Musim

Virus menular melalui kontak erat

Penularan virus dapat terjadi melalui air liur, cairan dari ruam dan bintil pada kulit, droplet setelah batuk atau bersin hingga kontak dengan kulit yang terinfeksi.

Mayo Clinic melaporkan, penyakit ini sering ditemukan di pusat penitipan anak karena pada tempat tersebut infeksi virus mudah menular melalui kontak langsung.

Pasalnya, tempat penitipan anak menjadi area paling sering dalam aktivitas mengganti popok, toilet training dan anak kecil paling suka memasukkan tangan ke dalam mulut.

Meski anak sudah tidak menunjukkan gejala awal, virus masih berada di tubuhnya selama berminggu-minggu setelah gejala hilang.

Seiring bertambahnya usia, tubuh akan membangun antibodi yang dapat mencegah terinfeksi penyakit ini lagi di kemudian hari.

Perlu diketahui, flu Singapura sering menular pada peralihan musim di negara dengan empat musim. Sedangkan di negara tropis, flu Singapura dapat terjadi sepanjang tahun.

Baca juga: Cerita Paula Saat Kiano Terkena Flu Singapura, Tak Mau Makan dan Minum Susu Selama 3 Hari

Mencegah penularan

Beberapa tindakan dengan memerhatikan kebersihan dan lingkungan dapat mencegah penularan flu Singapura pada anak.

Misalnya mengajarkan anak mencuci tangan secara teratur sebelum dan sesudah makan.

Bagi orang dewasa, kebersihan tangan perlu diperhatikan terutama setelah menggunakan toilet atau mengganti popok.

Disinfeksi area umum seperti toilet bersama dengan cairan alkohol juga dapat membunuh virus penyebab HFMD.

Lalu, orangtua dapat memberi edukasi yang baik, bahwa anak yang terinfeksi sebaiknya perlu isolasi dengan membatasi anak bertemu dengan orang lain, terlebih jika gejalanya masih aktif.

Paling tidak hindari kontak langsung dengan anak-anak lain sampai demamnya hilang dan sariawannya sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com