Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jenis-jenis Sakit Kepala dan Pengobatannya

Kompas.com - 18/05/2022, 08:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Shape

KOMPAS.com - Sakit kepala adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Umumnya, rasa sakit kepala yang muncul akan berlangsung beberapa jam, bahkan bisa berhari-hari.

Ada berbagai macam sakit kepala dengan penyebab yang berbeda-beda, entah karena kelelahan, tekanan darah yang meningkat, hingga gangguan pada otak dan sistem saraf pusat.

Pada dasarnya, terdapat tiga jenis sakit kepala yang paling sering dikeluhkan seseorang, yaitu:

Sakit kepala tegang merupakan jenis sakit kepala yang banyak dialami individu, kata Wade M. Cooper, DO, spesialis neurologi dan profesor klinis di University of Michigan.

"Biasanya, sakit kepala tegang muncul di kedua sisi kepala dan dari intensitas ringan hingga sedang," ujar dia.

Baca juga: Sakit Kepala dan Badan Pegal Gejala Kolesterol Tinggi, Benarkah?

Seperti dilaporkan Mayo Clinic, kemungkinan besar penderita sakit kepala ini juga merasakan tekanan atau sesak di sekitar kepala, serta nyeri di leher dan bahu.

"Selain itu, penderita sakit kepala juga bisa sensitif terhadap cahaya atau suara, tetapi jarang keduanya," tambah Cooper.

Sakit kepala tegang bisa bersifat episodik atau kronis. Jika terjadi 15 hari atau lebih dalam sebulan selama kurun waktu tiga bulan, sakit kepala ini dianggap kronis.

Sedangkan, sakit kepala tegang yang terjadi kurang dari 15 hari dalam sebulan bersifat episodik.

  • Migrain atau sakit kepala sebelah

Migrain ditandai dengan rasa sakit yang intens atau parah di satu sisi kepala.

Namun Cooper mengatakan, terkadang 40 persen rasa sakit akibat migrain terjadi secara bilateral atau di kedua sisi kepala.

Ada empat tahapan ketika migrain muncul, meski tidak semua orang mengalami keempat tahapan ini.

Tahap pertama migrain adalah prodrome, yang terjadi 1-2  hari sebelum migrain dan menyebabkan perubahan suasana hati, leher kaku, atau sering menguap.

Tahap kedua dikenal sebagai "aura" dan menyebabkan perubahan sementara pada sistem saraf, seperti kehilangan penglihatan atau sensasi kesemutan di lengan dan kaki sekitar satu jam sebelum migrain.

Baca juga: Sakit Kepala Terus-menerus? Ketahui 10 Penyebab dan Solusinya

Kemudian, tahap ketiga adalah serangan sakit kepala yang diikuti dengan post-drome.

Hal ini dapat menyebabkan kita merasa lemas atau lelah hingga sehari setelah migrain.

Gejala migrain lainnya termasuk sensitivitas cahaya atau suara, nyeri berdenyut yang berlangsung selama empat jam hingga tiga hari dan memburuk jika melakukan aktivitas fisik, serta mual atau muntah, jelas Cooper.

Agak sulit membedakan antara sakit kepala tegang dan migrain, karena gejala kedua sakit kepala itu tumpang tindih.

Perbedaan utamanya adalah, sakit kepala tegang tidak mengganggu kemampuan individu, sedangkan migrain bisa membuat aktivitas terganggu.

  • Sakit kepala cluster (cluster headaches)

Sakit kepala cluster adalah jenis sakit kepala yang terjadi selama rentang waktu yang disebut sebagai periode cluster.

Periode cluster dapat berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, seperti dilansir Mayo Clinic.

Selama periode tersebut, penderitanya kemungkinan mengalami rasa sakit di bagian kepala setiap hari (terkadang beberapa kali), dan bisa berlangsung dari 15 menit hingga tiga jam.

Setelah periode cluster berakhir, rasa sakit biasanya mereda dengan cepat dan pasien merasa kelelahan.

"Cluster itu unik karena hanya satu sisi," kata Cooper.

"Sakit kepala ini juga menyebabkan mata berair atau kekakuan di bagian hidung yang menonjol tepat di sisi kepala yang sakit."

Baca juga: 5 Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kiri dan Cara Mengatasinya

Halaman:
Sumber Shape
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com