Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2022, 10:34 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ingin menurunkan berat badan, beberapa orang menghadapi dua pilihan yang sulit, latihan kardio atau angkat beban?

Ada yang berpendapat, latihan kardio jauh lebih efektif untuk menurunkan berat badan ketimbang angkat beban.

Tetapi pendapat itu dibantah oleh studi terbaru yang dikerjakan para peneliti di Edith Cowen University, Australia dan University of Caxias do Sul, Brasil.

Terungkap dari studi tersebut, latihan ketahanan seperti angkat beban yang dikombinasikan dengan pembatasan kalori membantu membakar lemak dan mengurangi persentase lemak tubuh.

Studi ini diterbitkan pada 11 April lalu dalam jurnal Obesity Review.

Peneliti dari kedua universitas di Australia dan Brasil menganalisis data 4184 peserta dari 116 studi terkait olahraga dan penurunan berat badan.

Mereka berusaha mengetahui apakah latihan ketahanan semacam angkat beban bisa membantu menurunkan berat badan atau tidak.

Ditemukan, gabungan antara latihan ketahanan dan pembatasan kalori merupakan strategi penurunan berat badan yang efektif, dengan rata-rata penurunan berat badan 5,4 kilogram.

Peneliti utama dan mahasiswa PhD di Edith Cowen University, Pedro Lopez menyebut temuan ini mematahkan anggapan bahwa latihan kardio seperti berlari atau HIIT adalah satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan.

"Umumnya, ketika kita bicara tentang obesitas, komposisi tubuh atau penurunan berat badan, kita hanya mendengar tentang senam aerobik saja," ujarnya.

Menurut Lopez, temuan studi ini bisa menjadi pertimbangan lebih banyak orang untuk memeroleh manfaat dari olahraga --seperti angkat beban-- tanpa harus latihan kardio seperti berlari yang dapat membuat lutut dan persendian lain stres.

Baca juga: Bisakah Membakar Lemak Hanya dengan Angkat Beban?

Defisit kalori tidak boleh diabaikan

Perlu digarisbawahi, olahraga saja tidak dapat membantu menurunkan berat badan tanpa nutrisi yang tepat.

Penurunan berat badan dalam studi ini terkait dengan defisit kalori, atau makan lebih sedikit kalori rata-rata daripada kalori yang dibakar dengan berolahraga.

"Jika kita ingin menurunkan berat badan, kita harus mengurangi asupan kalori," kata Lopez.

Dikatakan para ahli, defisit kalori sangat penting untuk menurunkan berat badan dan pembakaran lemak, namun metodenya bervariasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com