Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2022, 12:18 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kondisi kulit yang terasa gatal, timbul bekas kemerahan, hingga peradangan umumnya dikaitkan dengan penyakit eksim atau psoriasis.

Meski dapat muncul di bagian tubuh yang sama, kedua penyakit ini jelas berbeda.

Perbedaan antara eksim dan psoriasis terletak pada penyebab, gejala, dan metode pengobatan yang diperlukan.

Inilah semua yang perlu diketahui tentang kedua masalah kulit tersebut.

1. Eksim

Eksim atau dermatitis atopik memiliki gejala termasuk ruam kering dan gatal, dari bercak kecil hingga parah yang menyebabkan rasa gatal dan nyeri karena digaruk.

"Eksim paling sering terlihat pada anak-anak, 95 persen kasus pada anak berusia lima tahun dan lebih sedikit pada orang dewasa."

Begitu penuturan dokter kulit Anar Mikailov, MD.

Penyakit ini ada kaitannya dengan kondisi alergi seperti asma, hay fever (alergi serbuk bunga), dan alergi makanan.

Berdasarkan data dari Mayo Clinic, ditemukan lebih dari separuh anak di bawah usia 13 tahun dengan eksim akan mengembangkan asma dan alergi lain yang sudah disebutkan.

Seseorang berisiko lebih tinggi mengalami eksim jika memiliki anggota keluarga yang juga menderita asma atau alergi lingkungan.

Baca juga: Apakah Eksim Menular? Begini Penjelasan Dokter Kulit

Penyebab eksim

Penyebab pasti eksim sulit ditentukan karena ada beberapa faktor yang memengaruhi, seperti:

a. Genetik

Studi terbaru menunjukkan, ada faktor genetik yang menyebabkan eksim.

Variasi gen tertentu berkontribusi pada gangguan penghalang kulit (skin barrier), membuat sel-sel kulit kehilangan kelembapan dan mengembangkan celah yang memicu kulit kering, iritasi, dan gatal.

b. Sistem imun

Ketika penghalang kulit rusak, kulit kita lebih rentan terhadap iritasi lingkungan.

Sistem kekebalan akan mengenali kondisi iritasi sebagai tanda bahaya dan merespons dengan peradangan, yang menciptakan gatal dan ruam.

c. Lingkungan

Munculnya gejala eksim dapat disebabkan oleh beragam iritasi lingkungan yang berbeda, termasuk:

  • Produk pembersih dan produk mandi
  • Produk kosmetik dengan aroma buatan
  • Debu dan serbuk sari
  • bulu hewan peliharaan
  • Asap rokok
  • Faktor iklim seperti perubahan musim atau cuaca ekstrem

Tempat tinggal juga memengaruhi peningkatan risiko eksim, terutama jika kita tinggal di kota besar, negara dengan polusi tinggi, atau di daerah yang lembap.

d. Stres

Tingkat stres yang tinggi berdampak pada sistem kekebalan dan kulit serta meningkatkan respons peradangan yang menyebabkan eksim.

Baca juga: Penyebab Eksim dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala eksim

Gejala utama eksim adalah rasa gatal yang bisa menjadi intens dan seringkali memburuk di malam hari.

"Gatal dimulai sebelum ruam, dan muncul di area simetris di tubuh kita," jelas Mikailov.

"Pada anak-anak, ruam simetris dengan gatal terjadi di dekat siku, lutut, sekitar mata, dahi, dan hidung."

Di samping itu, eksim juga dapat menyebabkan:

  • Ruam yang berubah warna (pada kulit berwarna terang menjadi merah, pada kulit yang gelap akan terlihat cokelat gelap, ungu, atau abu-abu)
  • Kulit menebal dan bersisik karena sering digaruk
  • Pembengkakan
  • Area kulit yang mengeras

Langkah pengobatan

"Pengobatan eksim ringan dimulai dengan menghindari pemicu lingkungan, sering menggunakan pelembap yang tepat, dan obat antiinflamasi topikal," ungkap dokter kulit Jeffrey Hsu, MD.

"Dalam kasus yang parah, obat dan suntikan oral bisa efektif, dengan hasil yang cepat dalam beberapa hari hingga beberapa minggu."

Kendati bisa ditangani menggunakan obat-obatan, Hsu menambahkan eksim merupakan penyakit kronis dan dapat kambuh jika tidak dikelola dengan baik.

Baca juga: Simak, Berbagai Obat Rumahan untuk Hadapi Eksim

2. Psoriasis

Psoriasis menyebabkan ruam kering dan gatal yang ditandai dengan bercak bersisik pada kulit.

Psoriasis merupakan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan, karena cenderung kambuh dengan gejala yang bisa memburuk.

"Tidak seperti eksim, psoriasis dapat terlihat pada anak dan orang dewasa, serta memengaruhi pria dan wanita," tutur Mikailov.

Penyebab psoriasis

Psoriasis adalah kondisi autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menilai sel-sel normal dan sehat sebagai sesuatu yang berbahaya.

Akibatnya, sel T atau T-cells dari sistem kekebalan akan menyerang sel-sel yang sehat tersebut.

Hal ini menyebabkan tubuh mempercepat pembentukan sel-sel kulit baru yang menumpuk di permukaan kulit, dan menciptakan tampilan yang bersisik.

Psoriasis cenderung diturunkan dari keluarga dan memiliki beberapa pemicu umum seperti:

  • Stres
  • Infeksi pada kulit dan tenggorokan
  • Cedera pada kulit, seperti goresan atau luka
  • Cuaca dingin dan kering
  • Merokok
  • Mengonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi
  • Sakit

Psoriasis dapat memengaruhi orang dengan cara yang berbeda-beda.

Dalam kasus yang ringan, psoriasis bisa jadi hanya membentuk bintik-bintik di bagian kulit yang bersisik.

Sementara itu, pada kasus yang parah, psoriasis akan memengaruhi sebagian besar tubuh.

Biasanya, psoriasis muncul di area kulit kepala dan wajah, siku, lutut, kaki, dan punggung bawah.

Baca juga: Khasiat Vitamin D untuk Mengobati Psoriasis

Gejala

Gejala psoriasis tidak hanya ruam bersisik. Ada empat gejala lain yang meliputi:

  • Kulit kering dan pecah-pecah, gatal dan berdarah saat digaruk
  • Kuku berlubang atau retak
  • Kulit terbakar atau sakit
  • Nyeri sendi

Sekitar satu dari empat orang dengan psoriasis akan mengembangkan kondisi yang disebut psoriatic arthritis.

Psioriatic arthritis umumnya akan terlihat setelah bertahun-tahun kulit mengalami psoriasis.

Psoriatic arthritis memiliki kesamaan dengan rheumatoid arthritis. Kedua penyakit ini menyebabkan nyeri sendi, pembengkakan, dan --dalam sejumlah kasus-- kelainan bentuk sendi.

Orang dengan psoriasis lebih berisiko mengembangkan masalah kesehatan ini:

  • Penyakit kardiovaskular
  • Diabetes tipe 2
  • Tekanan darah tinggi
  • Depresi
  • Penyakit radang usus atau kondisi autoimun lainnya

Baca juga: Pola Makan Tepat, Kunci bagi Pengidap Psoriasis agar Tak Mudah Kambuh

Langkah pengobatan

"Pengobatan psoriasis melibatkan penggunaan krim kortikosteroid, krim vitamin D, fototerapi, dan terkadang obat yang disuntikkan atau diminum," papar Mikailov.

"Beruntung, berkat adanya obat-obatan baru, psoriasis bisa disembuhkan."

Jika kita menggunakan obat injeksi (obat yang disuntikkan), perbaikan kondisi psoriasis diperkirakan akan terlihat dalam waktu satu hingga dua bulan.

Sementara itu, krim vitamin D dan fototerapi memerlukan waktu dua hingga tiga bulan sebelum kondisi psoriasis membaik, lanjut Mikailov.

Bedanya eksim vs psoriasis

"Dua kondisi umum ini dapat terlihat mirip jika mata tidak jeli, kedua penyakit tampak seperti ruam bersisik merah pada awalnya, dan dalam kasus ringan perawatannya bisa sangat mirip," terang Hsu.

Kesamaan eksim dan psoriasis, kedua kondisi disebabkan oleh disfungsi sistem kekebalan tubuh.

Dalam kasus eksim, sistem kekebalan tubuh kita terlalu aktif. Sedangkan pada psoriasis, sistem kekebalan menyerang sel-sel yang sehat.

Lantaran tergolong sebagai penyakit autoimun, psoriasis lebih kompleks daripada eksim.

"Beberapa kasus eksim parah, membuat rasa tidak nyaman dan gatal, namun psoriasis cenderung memiliki konsekuensi multi-sistemik yang lebih serius dan luas, termasuk radang sendi, penyakit jantung, dan diabetes," tambah Hsu.

Penderita eksim juga akan merasa gatal-gatal, namun gatal pada penderita psoriasis lebih ringan dan disertai sensasi terbakar atau menyengat.

Baca juga: 5 Tips agar Psoriasis Tak Sering Kambuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com