Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Pengaruh Buruk, Stop Perilaku Meromantisasi Hubungan Anak-anak

Kompas.com - 18/05/2022, 14:30 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Fatherly

KOMPAS.com - Tindakan meromantisasi hubungan anak-anak sering dilakukan secara tidak sadar oleh banyak orang dewasa.

Orangtua maupun keluarga di sekitar sering menggoda apabila anak memiliki teman lawan jenis, melabelinya sebagai 'pacar'.

Aktivitas anak usia dini bermain bersama juga sering disebut sebagai kencan, alih-alih sebagai kegiatan bersenang-senang bersama.

Hal serupa juga terjadi di media sosial, ketika netizen ramai-ramai melakukan perjodohan online.

Baca juga: Jika Kita Tak Menyukai Salah Satu Teman Anak

Misalnya pada King Faaz, putra Fairuz A Rafiq, dengan Arsyi Hermansyah yang diketahui kerap menghabiskan waktu bersama, atau Rafathar dan Gempi, beberapa waktu lalu.

Perilaku ini rupanya tidak sepenuhnya baik untuk tumbuh kembang anak-anak, dan bahkan bisa memberikan pengaruh buruk pada pola pikirnya.

Meromantisasi hubungan anak usia dini bisa pengaruhi tumbuh kembangnya

Istilah pacar, pacaran atau kencan sering digunakan saat merujuk hubungan persahabatan antara anak-anak.

“Meskipun niat orang tua biasanya tidak berbahaya, saya tidak menyarankan orang tua untuk menggunakan terminologi ini,” Dana Dorfman, psikoterapis keluarga asal New York.

Baca juga: 4 Pola Pengasuhan yang Dapat Memengaruhi Psikologi Anak

Pernyataan tersebut biasanya disampaikan dengan nada bercanda atau lucu, yang sebenarnya tidak bisa dipahami benar oleh anak-anak.

“Mereka mungkin menafsirkan ini sebagai sesuatu yang memalukan.”

Sampai anak usia lima tahun, perilaku tersebut memang tidak terlalu berdampak dan memberikan masalah karena minimnya kemampuan berbahasa mereka.

Kebiasaan ini akan menjadi masalah pada anak lebih tua karena mereka mulai mengingat interaksi dengan orang tuanya dan menginternalisasi detail percakapan.

Ketika kita mengatakan pada anak jika teman perempuannya adalah pacarnya, itu bisa diartikan sebagai hal yang baik sekaligus buruk.

Rafathar Malik Ahmad beri kejutan ulang tahun untuk Gempita Noura Marten.DOK. Bidik layar YouTube/Rans Entertainment Rafathar Malik Ahmad beri kejutan ulang tahun untuk Gempita Noura Marten.
“Pesan seperti itu menyampaikan bahwa ini adalah norma kemitraan yang diharapkan,” kata Dorfman.

“Label seperti itu juga memaksakan pesan heteronormatif yang membuat asumsi tentang identitas anak-anak.”

Baca juga: Anak Punya Teman yang Bawa Pengaruh Buruk, Apa yang Perlu Dilakukan?

Halaman:
Sumber Fatherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com