Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2022, 06:17 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Fatherly

KOMPAS.com - Memiliki perut buncit seringkali membuat penampilan kita menjadi kurang menarik.

Usia, pola makan, jarang berolahraga, dan stres merupakan beberapa faktor yang menyebabkan perut membuncit dipenuhi lemak.

Seiring bertambahnya usia, membentuk perut menjadi rata seperti ketika kita masih muda adalah tantangan yang sulit.

Namun setidaknya, kita perlu berusaha mengurangi kelebihan lemak di perut, karena bisa berisiko bagi kesehatan.

Baca juga: 4 Latihan Beban Sederhana untuk Kecilkan Perut Buncit

Demikian pandangan Poya Shafipour, MD, dokter spesialis keluarga di Paloma Health.

"Perut buncit berkorelasi dengan banyak komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, disfungsi ereksi, dan penyakit hati berlemak," kata dia.

"Lemak perut juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Jadi, ini (lemak perut) selain adalah fitur fisik yang tidak kita sukai, juga dapat mempersingkat umur kita."

Penyebab perut buncit

Dalam hal perut buncit, ada faktor yang dapat dikendalikan dan faktor yang tidak bisa dikendalikan.

Salah satu faktor yang tidak bisa dikendalikan adalah usia.

"Ketika kita mencapai usia tertentu, distribusi lemak tubuh berubah baik pada pria maupun wanita," ucap Shafipour.

"Juga, akan lebih mudah menyimpan energi ekstra sebagai lemak."

Peningkatan jumlah lemak di perut bisa terjadi saat kita mulai menginjak usia 30 tahun.

Pilihan gaya hidup juga mampu memengaruhi lemak perut, kata Abby Grimm, RD, ahli gizi di FWDfuel Sports Nutrition.

Baca juga: Latihan Kardio untuk Bakar Perut Buncit di Usia 60-an

"Hal ini termasuk manajemen gula darah yang buruk dengan makan terlalu banyak karbohidrat olahan dari kue, keripik, dan roti putih," terang Grimm.

"Jika karbohidrat itu tidak dibakar melalui olahraga dan bergerak, karbohidrat akan disimpan sebagai lemak."

Apabila kita sering stres, maka stres akan memicu produksi hormon kortisol yang berkontribusi pada penumpukan lemak perut.

Kemudian, asupan bir dan minuman beralkohol lain turut meningkatkan simpanan lemak di perut kita.

"Alkohol tidak hanya menyebabkan asupan kalori berlebih, tetapi juga membuat organ hati bekerja keras melakukan detoksifikasi, sehingga tidak banyak waktu untuk membakar simpanan lemak lainnya," lanjut Grimm.

"Ini secara tidak sengaja menyebabkan lemak perut."

Kiat jitu menghilangkan perut buncit

Tidak ada cara yang lebih baik selain menyesuaikan diet dan berolahraga untuk menghilangkan perut buncit. Tiga kiat jitu ini bisa dicoba:

1. Membatasi asupan gula

"Salah satu penyebab terbesar lemak perut adalah gula," kata Shafipour.

"Mulailah untuk tidak menyediakan gula dengan tidak membeli makanan manis dan menyimpannya di dapur."

Baca juga: 3 Latihan Jalan Kaki untuk Kecilkan Perut Buncit

Selain memerhatikan asupan gula, menurut Shafipour, trik sederhana yang bisa dilakukan adalah memerhatikan apa yang kita makan.

Jangan tergesa-gesa saat makan, dan hindari melakukan aktivitas lain selama makan seperti bermain ponsel.

Cara ini dapat mencegah kita makan berlebihan dan pada akhirnya menurunkan berat badan.

Grimm menyarankan untuk makan makanan dengan protein tinggi seperti telur, kacang-kacangan, ayam dan daging sapi tanpa lemak, sayuran non-tepung, serta karbohidrat kompleks seperti beras merah.

2. Ganti alkohol dengan air putih

Selain membatasi bir dan alkohol, menghidrasi tubuh adalah faktor kunci untuk menyingkirkan kelebihan lemak, catat Grimm.

Perbanyak minum air putih, dan batasi kopi tidak lebih dari dua cangkir per hari. Sebab, kafein dapat meningkatkan kadar kortisol.

3. Berolahraga

"Menjadi tidak aktif bergerak bisa dibilang salah satu masalah kesehatan terbesar yang dihadapi orang saat ini," tutur Shafipour.

Baca juga: Hilangkan Perut Buncit di Usia 50, Begini Tips Olahraga yang Benar

Bergeraklah selama 30 menit dalam sehari, entah itu jogging, berjalan kaki, berlari, atau bersepeda.

Apa pun jenis olahraganya tidak masalah, selama itu dapat meningkatkan detak jantung dan membuat kita tetap aktif.

Berjalan kaki setelah makan malam juga dapat dicoba untuk membantu mengurangi lemak perut dan mencegah kita "ngemil" larut malam, kata Grimm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Fatherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com