Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Stagnan? Pertimbangkan 7 Hal Ini Sebelum Ultimatum Pasangan

Kompas.com - 19/05/2022, 08:08 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber InStyle

KOMPAS.comHubungan yang tidak jelas arahnya mau dibawa ke mana pasti membuat salah satu pasangan merasa digantungkan nasibnya.

Walhasil, tidak pernah ada kabar kapan akan bertunangan atau membicarakan pernikahan karena pasangan tidak serius atau punya ketakutan saat menjalani hubungan.

Bila hal tersebut sampai terjadi, salah satu pasangan sah-sah saja memberikan ultimatum, entah supaya keinginannya terwujud atau meninggalkan hubungan yang tak jelas arahnya.

Namun, ultimatum sebaiknya dipertimbangkan dulu sebelum dilontarkan ke pasangan.

Jika Anda termasuk orang yang berpikir untuk memberi ultimatum pada pasangan, maka ini yang mungkin terjadi dalam hubungan, seperti yang dibeberkan psikoterapis kenamaan asal AS, Jenn Mann, berikut ini.

1. Jadian dengan pasangan yang tidak tepat

Terkadang penolakan untuk mengambil langkah selanjutnya adalah tanda bahwa ini bukan pasangan yang tepat.

Dua orang bisa saja saling mencintai tetapi jika mereka tidak siap untuk mengambil langkah selanjutnya, hubungan tidak dapat tumbuh dan pada akhirnya mengalami kegagalan.

Terkadang pasangan enggan untuk melangkah lebih jauh karena ada masalah dengan ketidakcocokan.

Mungkin saja, pasangan yang sudah berhubungan sekian lama tidak siap untuk keintiman yang lebih emosional atau mereka tidak menginginkan hal yang sama.

Jenn mengatakan, memberi ultimatum adalah hal yang normal karena ini menunjukkan hubungan sehat bagi pasangan untuk mencapai tahap yang lebih serius.

“Itu tidak berarti bahwa segala sesuatunya tidak dapat berjalan untuk masa depan jangka panjang mereka,” kata Jenn.

Baca juga: Apakah Kita Sudah Siap Menikah? Kenali Tanda-tandanya

Ilustrasi pasangan sedang marah.our-team/ Freepik Ilustrasi pasangan sedang marah.

2. Buruknya komunikasi

Di awal hubungan, sebaiknya kita memberi tahu pasangan bahwa pernikahan adalah hal yang berarti.

Jenn meminta kita untuk mengekspresikan kebutuhan agar bisa melangkah lebih jauh dalam hubungan dengan cara yang jelas, dewasa, dinta, dan menciptakan batasan.

“Penting juga untuk dapat mendengar keberatan dan alasan jujur pasangan Anda,” saran Jenn.

Ungkapkan bahwa kita punya rencana ke depan, mengingat usia akan terus bertambah dan tidak mau membuang-buang waktu.

Ada baiknya pula, percakapan secara terbuka dilakukan untuk mengecek apakah kedua pasangan masih berada dalam keinginan yang sama.

Jika ada yang tidak berhasil dalam hubungan saat ini, maka komunikasi harus diperkuat pada hubungan selanjutnya.

3. Tidak sabar dengan proses pasangan

Kita perlu mengintrospeksi diri sendiri tentang hal-hal yang sudah dilakukan untuk membawa hubungan ke jenjang yang lebih serius.

Tapi, ingatlah juga apakah pasangan sudah diberi kesempatan untuk bergerak bersama kita dalam tujuannya.

Lebih baik lagi dipastikan apakah selama berhubungan kita sudah sabar dengan proses yang dilalui pasangan.

Baca juga: Pertanyaan yang Kerap Takut Ditanyakan oleh Pasangan Sebelum Menikah

4. Sama-sama perlu introspeksi diri

Mendalami pentingnya arti pernikahan penting untuk dilakukan sembari memahami syarat yang diinginkan pasangan.

Coba tengok ke masa lalu dan cek kembali adakah masalah yang belum diselesaikan untuk salah satu atau kedua pasangan.

Karena masalah yang hanya dipendam mungkin saja membuat pasangan lebih sulit ketika mengambil keputusan.

5. Memeriksa kembali

Mengeluarkan ultimatum mungkin menjadi jalan terakhir bila hubungan stagnan. Tapi, periksa kembali apakah ada masalah lain yang membuat kita harus mengultimatum si doi.

Pastikan keputusan itu sebagai sesuatu yang tulus dan penting bagi kita.

Karena kemungkinan mendorong pasangan untuk melakukan sesuatu yang benar-benar tidak ingin ia lakukan bisa terjadi.

Ingatlah, apakah ultimatum kita dapat membantu pasangan mengatasi beberapa ketakutan.

6. Berkonsultasi

Jangan pernah menyelesaikan masalah seorang diri bila sudah buntu. Berkonsultasi dengan profesional hubungan tidak ada salahnya dicoba.

Alasannya, ketidakmampuan pasangan untuk berkomunikasi dengan baik tentang masalah dapat mencegah mereka bergerak maju.

Ilustrasi pasangan sedang bertengkar.jcomp/ Freepik Ilustrasi pasangan sedang bertengkar.

7. Sudah mencapai batas

Apabila kita sudah mempertimbangkan memberi ultimatum, ini tandanya kita sudah mencapai batas.

Kita mungkin sudah berada di titik puncak dan merasa bahwa kita telah menunggu selama mungkin.

“Jika setelah mempertimbangkan poin-poin di atas dan melakukan percakapan terbuka dan jujur, Anda yakin tidak ada sesuatu yang terjadi dalam waktu dekat, memutuskan upaya terakhir diperlukan,” saran Jenn.

Namun, ia mengingatkan kita supaya siap mengakhiri hubungan ketika mengeluarkan ultimatum.

Berkaca dari pengalamannya menangani hubungan banyak orang selama tiga dekade, Jenn mengaku pada akhirnya kita akan dipersilakan meninggalkan hubungan oleh pasangan.

Walau pada awalnya pasangan tidak ingin kehilangan kita setelah ia menerima ultimatum.

Baca juga: Jangan Terburu-buru, Pertimbangkan 7 Hal Ini Sebelum Menikah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com