Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gangguan Kabut Otak dan Cara Jaga Pikiran Tetap Tajam

Kompas.com - 19/05/2022, 09:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Fatherly

2. Olahraga singkat

Olahraga teratur membuat otak dan tubuh tetap bugar, tetapi kita tidak perlu berolahraga hingga banyak berkeringat untuk mengatasi kabut otak.

Studi menunjukkan, melakukan sesi latihan singkat seperti berjalan kaki lima menit dapat meningkatkan fungsi kognitif.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Covid-19 Bisa Sebabkan Kabut Otak hingga Pengaruhi Fungsi Kognitif

Satu temuan yang diterbitkan para peneliti dalam program Harvard University Healthy Buildings mengamati pekerja kantoran di enam negara berbeda.

Hasilnya, menghirup udara di tempat kerja selama berjam-jam dikaitkan dengan kesulitan berkonsentrasi dan memecahkan masalah.

Studi tersebut juga mengungkap, pergi ke luar ruangan dapat mengubah beberapa metrik kognitif hanya dalam 15 menit.

3. Kenali respons stres tubuh

Pada mayoritas orang dewasa, kabut otak biasanya disebabkan oleh peradangan saraf, kata Karan Kverno, PhD, asisten profesor di Johns Hopkins School of Nursing.

Paparan virus, cedera, penuaan, dan stres dapat menyebabkan peradangan saraf.

Stres diketahui melemahkan sebagian besar elemen sistem kekebalan dan merugikan otak, catat Kverno.

"Sel di otak yang disebut mikroglia membantu menghilangkan semua virus mati. Tetapi tanpa virus, sel-sel ini mulai menyerang beberapa sel yang normal," jelasnya.

Seiring waktu, peradangan saraf mikrogial bisa menimbulkan masalah serius dan jika memengaruhi otak secara permanen, kondisi ini adalah salah satu penanda biologis utama demensia.

Untuk menghentikan respons peradangan saraf, perhatikan tanda-tanda stres dalam tubuh kita.

"Ketegangan, sakit perut, atau sakit kepala, itu semua adalah gejala yang bisa berhubungan dengan stres jika tidak disebabkan oleh sesuatu yang dapat didiagnosis," lanjut wanita tersebut.

Tuliskan gejala stres lain yang kita alami ke dalam jurnal jika memungkinkan.

Baca juga: Membiarkan Pikiran Mengembara Ternyata Bikin Tak Bahagia

Setelah mengetahui efek stres membebani kita, cobalah bersantai untuk melawan dan menghentikan kabut otak.

4. Hindari asupan kafein dan alkohol

Kafein meningkatkan sekresi kortisol tubuh, hormon yang menentukan tingkat stres individu.

Halaman:
Sumber Fatherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com