KOMPAS.com – Introvert merupakan salah satu tipe kepribadian yang sering di-kepoin banyak orang, selain ekstrovert dan ambivert.
Karena tipe kepribadian satu ini dikenal pendiam dan sulit bergaul sebab fokusnya pada perasaan internal ketimbang rangsangan eksternal.
Di dunia ini, jumlah orang-orang dengan kepribadian introvert sebenarnya cukup banyak, yakni 25-40 persen dari total populasi.
Sayangnya keberadaan orang-orang introvert sering diliputi sejumlah mitos yang keliru tentang kepribadiannya. Mau tahu?
Baca juga: Hai Introvert, Ini 18 Rekomendasi Pekerjaan yang Cocok untukmu
Psikolog klinis Ryan Cooper mengatakan, introvert tidak nyaman menghadapi situasi dan membuat pikiran dan pendapat mereka langsung diketahui.
Introvert cenderung memulai sesuatu secara perlahan dan berbeda dengan ektrovert yang berani langsung menghentak.
Karena alasan itulah introvert tampak tidak sopan atau suka menyendiri, padahal bukan ini masalahnya.
Di sisi lain, introvert memiliki persahabatan dekat dan romansa yang bermakna dengan orang lain. Tapi, mereka cenderung lelah usai bersosialisasi.
Perlu diketahui juga bahwa introvert tidak begitu memedulikan obrolan yang tidak begitu penting. Jadi, wajar bila mereka tidak menyukai obrolan ringan.
Banyak orang menganggap introvert pemalu sehingga mereka tidak menyukai kehadiran orang lain di sekitarnya.
Padahal, yang benar menurut Cooper, introvert bisa menunjukkan rasa percaya diri layaknya si ekstrovert.
"Malu adalah ketakutan akan evaluasi negatif, lebih ke bentuk kecemasan sosial daripada introversi yang merupakan cara seseorang menghabiskan energi sosialnya," kata Cooper.
"Introvert bisa sepercaya diri ekstrovert mana pun. Itu hanya tergantung pada orang di sekitarnya dan tingkat energinya.”
Baca juga: 3 Hambatan dari Hubungan Percintaan Introvert-Ekstrovert
Introvert lekat dengan kata “sendiri”. Tapi, stigma ini dibantah Cooper yang mengatakan, introvert butuh kesendirian untuk memulihkan energi.
Introvert memang membutuhkan waktu sendiri untuk hal tersebut, bukan karena mereka menyukainya.
“Kesendirian adalah tempat mereka mengisi ulang, memusatkan, dan kembali ke diri sendiri usai distimulasi berlebihan di lingkungan yang banyak hal terjadi,” ungkap Cooper.
Di sisi lain, si introvert lebih menikmati kesendiriannya dengan menghabiskan waktu bersama orang yang mereka kenal baik.
Masih erat kaitannya dengan mitos sebelumnya, introvert sering disebut tidak suka pergi ke pesta karena ada banyak orang.
Tidak mengherankan apabila introvert jarang diundang untuk acara seperti ini oleh teman-temannya.
Anggapan itu sebenarnya keliru karena introvert suka berpesta tapi mereka memerlukan energi untuk pemulihan dirinya.
Baca juga: Dari 15 Ciri Introvert Ini, Adakah yang Mirip Dengan Kepribadianmu?
"Introvert mungkin merasa terlalu terstimulasi oleh banyak orang dan semua hal yang terjadi di sebuah pesta,” ujar Cooper.
“Mungkin perlu menyendiri setelah mengisi ulang, bukan dari perspektif kecemasan tetapi lebih tentang mengelola energi sosial.”
Dalam banyak kasus, introvert punya cara menikmati pesta dengan duduk dan mengamati situasi.
Mereka cenderung kepo dan ingin belajar lebih banyak tentang dunia dan orang-orang di sekitarnya.
Sementara ekstrovert berinteraksi saat pesta dengan memulai percakapan, introvert lebih suka mendengarkan dan merenung.
Bukan berarti imej “diam” yang lekat dengan introvert membuat mereka pantas dijadikan pengikut saja.
Baca juga: 5 Tips Mencari Teman di Lingkungan Baru untuk Introvert
Alasannya, kepemimpinan berkaitan dengan kapasitas seseorang untuk menginspirasi orang lain, bukan bergantung pada energi saat berinteraksi sosial.
Introvert bisa saja menjadi pemimpin yang baik atau malah sebaliknya buruk. Peluang ini sama dengan orang lain.
Menjadi pemimpin tidak akan memengaruhi kapasitas introvert untuk memajukan sesuatu, tetapi akan memengaruhi seberapa lelahnya mereka saat pulang kerja setiap hari.
“Mereka juga bisa intens dan bersemangat. Introvert terkenal termasuk Jung, Einstein, dan Lincoln, semua pemimpin progresif dan cerdas, jadi introversi bukanlah kerugian,” tutur Cooper.
"Introvert hanyalah salah satu aspek kepribadian, jadi ada hal lain yang dimiliki setiap individu unik yang memotivasi perilaku.”
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.