Dia pun menyampaikan agar kita berterima kasih kepada mereka (orangtua) yang telah mendidik kita, membacakan cerita dan bermimpi serta mendidik dengan moral tentang salah dan benar.
View this post on Instagram
"Mungkin mereka tidak lagi bersama kita hari ini. Saya berharap kita akan mengingatnya."
"Jika mereka ada di stadion ini, saya berharap kita akan menemukan cara tersendiri untuk mengucapkan terima kasih atas semua langkah yang membawa kita ke tujuan bersama ini," kata Taylor Swift.
Taylor Swift pun menyemangati para wisudawan yang telah berusaha keras menempuh pendidikan di era pandemi.
Misalnya para mahasiswa harus mengenakan masker, menghadiri kelas via Zoom, karantina mandiri di kamar asrama. Semua itu demi mendapatkan gelar dan lulus.
"Kalian mendapatkan apa yang dikejar. Kalian seharusnya bangga dengan apa yang telah kalian lakukan," kata dia.
Berbicara soal kehidupan, bintang pop itu membagikan nilai kebijaksanaan dalam hidup, yaitu belajar menerima dan melepaskan.
"Bagian dari bertumbuh dan berpindah ke babak baru dalam hidup adalah tentang menerima dan melepaskan."
"Mengetahui hal-hal yang harus disimpan, dan apa yang harus dilepaskan," papar Taylor Swift.
"Sering kali hal-hal baik dalam hidup akan terasa lebih ringan jika bisa melakukan itu. Jadi, ada lebih banyak ruang untuk mereka."
"Satu hubungan beracun bisa memengaruhi banyak kesenangan indah. Bersikaplah bijaksana," kata dia.
Baca juga: Dapat Gelar Doktor Kehormatan, Ini Rekam Jejak Taylor Swift
Kecanggungan dan rasa malu adalah perangkap yang tidak terhindarkan bagi masyarakat modern ketika mengingat kembali masa lalu.
Satu hal yang dapat dipelajari dari kehidupan Taylor Swift adalah tidak perlu merasa malu dengan masa lalu, meski sering dihujat atau membuat dia menyalahkan diri sendiri.
"Kita mungkin sedang melakukan atau mengenakan sesuatu saat ini yang kita lihat kembali di masa depan dan merasa menjijikan."
"Kita tidak bisa menghindarinya."