Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2022, 07:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Sebelumnya kami menunjukkan FGF21 bekerja di otak untuk meningkatkan kesehatan metabolisme pada tikus muda yang diberi diet rendah protein," jelas Hill.

"Data baru ini mengungkapkan, FGF21 meningkatkan kesehatan metabolisme sekaligus memperpanjang umur."

"FGF21 adalah hormon pertama yang diketahui yang menggabungkan perilaku makan dan kesehatan metabolisme untuk memperpanjang umur selama pembatasan protein," imbuh dia.

Baca juga: Tips Memasak Ala Penduduk Zona Biru agar Panjang Umur

Kendati demikian, diakui Hill, belum diketahui apakah hasil ini akan berlaku bagi manusia, mengingat studi tersebut melibatkan hewan.

Diharapkan, temuan ini akan mengungkap jalur molekuler dan saraf baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan pada manusia.

"Studi inovatif ini memiliki dampak penting untuk memperpanjang kesehatan dan umur manusia," sebut Direktur Eksekutif Pennington Biomedical, John Kirwan, PhD.

"Jika para ilmuwan bisa lebih memahami bagaimana diet dan hormon nutrisi FGF21 bertindak untuk memperpanjang umur, penemuan ini dapat mengimbangi banyak masalah kesehatan yang terjadi di usia paruh baya."

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com