Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smartwatch Tak akan Geser Pasar Jam Tangan Konvensional, Benarkah?

Kompas.com - 20/05/2022, 12:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Di era digital seperti sekarang ini, tak sedikit produk berbasis teknologi menggeser eksistensi produk konvensional.

Seperti halnya aktivitas surat-menyurat melalui selembar kertas yang kini jarang digunakan, karena sudah ada surat elektronik yang lebih praktis dalam mengirim pesan atau dokumen.

Termasuk pula kehadiran jam tangan pintar atau biasa disebut dengan smartwatch yang belakangan semakin eksis bagi banyak kalangan.

Baca juga: 8 Jam Tangan Keren di Film Layar Lebar Hollywood

Mungkin kita sudah tahu, smartwatch hadir dengan beragam fitur menarik hingga menjadi tak sekadar alat penunjuk waktu, seperti arloji lainnya.

Ketika melihat fungsinya, smartwatch bisa dikatakan menang telak dari jam tangan karena dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat menunjang kebutuhan saat beraktivitas.

Belum lagi dengan munculnya produk smartwatch produksi China yang harganya semakin terjangkau, cuma seharga ratusan ribu rupiah, bahkan lebih murah ketimbang jam tangan konvensional.

Lain hal dengan jam tangan yang biasanya dibanderol dengan harga mahal bahkan ada yang sampai puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk satu unitnya. 

Melihat fenomena itu, pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah apakah eksistensi smartwatch bisa menggeser pasar jam tangan di Indonesia?

Manager Seiko Indonesia, Kevin Lie mengatakan, kehadiran smartwatch memang diakui sebagai inovasi baru yang mengikuti perkembangan zaman.

Tapi, menurut Kevin, eksistensi smartwatch tidak dapat menggeser pasar jam tangan, termasuk di Tanah Air.

"Jam tangan itu ada beberapa pattern yang unik seperti dial dan mekanisme jam itu sendiri."

"Bagi Seiko, konsumen jam tangan akan tetap ada karena ciri khas dan nilai historisnya," kata Lie, di Jakarta, baru-baru ini.

Baca juga: 3 Arloji Klasik High End Seiko Hadir di Pasar Indonesia

Bagi Kevin, jam tangan itu tak cuma sebagai penunjuk waktu. Tapi sifatnya lebih ke fashion statement hingga representasi personal seseorang yang lebih eksklusif.

Terlebih pada jam tangan konvensional yang mempunyai nilai historikal. Bagi para pencinta jam dan kolektor, semakin "tua" usia jam tangan, maka harganya semakin mahal.

Produk tersebut selanjutnya bisa dijadikan sebagai investasi.

"Seperti pengalaman saya. Saya seorang pencinta jam tangan. Saya juga punya satu jam tangan yang saya beli puluhan tahun lalu pakai uang saya sendiri ketika punya gaji pertama."

"Mungkin, saat ini sudah banyak jam-jam canggih atau keluaran terbaru," sambung dia.

"Tapi, saya akan menyimpan dan tidak akan menjual jam tangan ini, karena saya menganggap ada histori perjalanan karier saya di dalam jam tangan pertama saya," papar dia kepada Kompas.com.

Selain itu, Seiko yang merupakan produsen arloji asal Jepang yang sudah berdiri 140 tahun di industri jam tangan.

Pelanggan jam tangan masih tetap ada sampai hari ini, meski zaman semakin modern. Hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa eksistensi jam tangan tidak tergerus waktu dan perkembangan teknologi.

"Masing-masing orang memang punya pilihan berbeda. Tapi, setiap jam tangan pasti ada keunikan dan jam tangan itu sifatnya personal banget," papar dia lagi.

Baca juga: 4 Merek Jam Tangan Unik yang Menerjemahkan Ulang Konsep Desain Arloji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com