Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2022, 12:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Pria memiliki risiko 2,3 kali lipat lebih besar untuk terkena hipertensi dibandingkan wanita," jelas Badai.

Faktor yang dapat dimodifikasi

Faktor gaya hidup yang bisa dimodifikasi untuk terhindar dari hipertensi adalah:

  • Obesitas
  • Merokok
  • Jarang melakukan aktivitas fisik
  • Diet tinggi lemak
  • Konsumsi garam berlebih
  • Konsumsi alkohol
  • Dislipidemia (kelainan kadar lemak dalam darah)
  • Psikososial dan stres

Lebih lanjut, Badai mengingatkan perlunya untuk mengecek tekanan darah secara rutin.

Baca juga: Terungkap, 5 Menu Sarapan yang Aman Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan pengecekan teratur, kita dapat mengetahui kapan tekanan darah kita dalam kondisi tinggi dan mengendalikan tekanan darah tersebut.

Sayangnya, hanya setengah dari penderita tekanan darah tinggi (47 persen) yang rajin mengecek tekanan darah mereka, catat spesialis jantung dan pembuluh darah itu.

"Jika kita mengontrol tekanan darah, dan mengurangi tekanan darah sistolik sebesar 12-13 mmHg, hal itu dapat menurunkan risiko berbagai penyakit," imbuh Badai.

"Risiko stroke berkurang 37 persen, jantung koroner 21 persen, dan penyakit jantung 25 persen."

Penanganan pasien hipertensi

Menurut Badai, ketika seseorang sudah terdiagnosis dengan hipertensi, perlu dilihat lebih dulu tekanan darahnya.

"Apabila masih derajat satu atau tekanan darah 140-150/90-99 mmHg, pasien masih bisa melakukan perubahan gaya hidup," terangnya.

"Namun, jika sudah derajat dua, tekanan darah di atas 160/100 mmHg, harus dilakukan pengobatan."

Cegah sejak dini

"Untuk mencegah hipertensi, terapkan perilaku CERDIK sesuai anjuran Kemenkes," kata Badai.

Perilaku CERDIK mencakup:

Baca juga: Rahasia Cegah Hipertensi Sejak Usia Remaja

Cek kesehatan rutin

Dijelaskan Badai, melakukan pengukuran tekanan darah di rumah adalah cara efektif untuk mengetahui tekanan darah dan mengevaluasi pengobatan.

Saat menggunakan alat pengukur tekanan darah di rumah, perhatikan angkanya. "Jika tekanan darah sistolik sudah di atas 135 mmHg, maka itu dianggap tekanan darah tinggi," lanjut dia.

Enyahkan asap rokok

"Asap rokok tidak baik untuk kesehatan, karena itu enyahkan asap rokok dan kebiasaan merokok," tutur Badai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com