Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet Mewabah di Banyak Negara, Kenali Gejala dan Penularannya

Kompas.com - 22/05/2022, 10:37 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber CNN,WHO

Bedanya dengan cacar biasa adalah ruam yang diderita bisa berupa benjolan sebesar mutiara yang berisi cairan.

Pasien sering kali merasakan kesakitan bila benjolan ini disentuh. Beberapa benjolan juga kerap ditandai dengan lingkaran berwarna merah.

Benjolan ini diketahui berkeropeng dan sembuh dalam dua atau tiga minggu.

"Pengobatan pada setiap gejala mendukung kesembuhan pasien. Tapi, vaksin cacar monyet yang diberikan dapat mencegah perkembangan penyakit."

Demikian kata Jimmy Whitworth, Profesor kesehatan masyarakat internasional dari London School of Hygiene & Tropical Medicine.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet di Spanyol Terkait dengan Sauna

Penularan cacar monyet

Kontak erat dengan individu yang terinfeksi menjadi faktor utama penyebaran virus cacar monyet.

Infeksinya dapat berkembang setelah terpapar kulit yang ruam atau melepuh.

Selain itu, penularan juga bisa disebabkan oleh selaput lendir, droplet dari batuk dan bersin, cairan tubuh yang terinfeksi hingga kontak dari pakaian yang terkontaminasi.

Baca juga: Hati-hati, Jangan Beri Makanan Ini Saat Si Kecil Cacar Air

Michael Head, tim penelitian dari Universitas Southampton, Inggris mengatakan, kasus kematian dari penyakit ini juga bisa terjadi.

"Cacar monyet bisa menjadi penyakit serius dengan tingkat kematian sekitar 1 persen."

"Ini sering terjadi di lingkungan berpenghasilan rendah dengan akses terbatas menuju fasilitas kesehatan," sambungnya.

Menurut Michael, di negara maju seperti AS, Inggris dan Eropa, kasus cacar monyet yang tengah mewabah ini merupakan suatu hal yang tidak biasa.

"Kami tidak melihat kalau penularannya itu seperti Covid. Ini sesuatu hal yang tidak biasa."

Terkait wabah penyakit ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan belum dilaporkan kasus cacar monyet di Indonesia.

“Saat ini belum ada kasus di Indonesia,” terang Syahril kepada Kompas.com, Sabtu (21/5/2022).

Meski demikian, Kemenkes terus berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan dengan mengikuti kasus cacar monyet di luar negeri.

Lalu edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat penting dilakukan sebagai langkah pencegahan, upaya surveilens dan deteksi.

Baca juga: 3 Kasus Cacar Monyet di Belgia Menyebar dari Festival Fetish

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN,WHO
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com