Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perilaku yang Menyebabkan Perut Buncit dan Cara Memastikannya

Kompas.com - 22/05/2022, 15:00 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Lemak ini termasuk jenis lemak yang tinggi risiko menyebabkan penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik serta komplikasi kesehatan lainnya.

4. Mager (malas gerak)

Kebiasaan mager dalam aktivitas sehari-hari dapat meningkatkan risiko peningkatan lemak di bagian perut dan membuatnya menjadi buncit.

Untuk itu, cegah perut buncit dan atasi dengan aktivitas fisik yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan, seperti olahraga jalan cepat, aerobik hingga angkat beban.

"Olahraga dapat membantu mencegah lemak datang kembali," demikian saran dari Harvard Health.

Baca juga: 4 Tips Main Hula Hoop untuk Mengecilkan Perut Buncit

Kapan perut buncit dianggap berbahaya untuk kesehatan?

Mengurangi berat badan, khususnya lingkar perut yang sudah membuncit, bisa menjadi langkah preventif demi meningkatkan kualitas kesehatan secara menyeluruh.

Namun, kapan harus mulai waspada dengan kondisi perut kita?

Kemenkes RI telah merilis panduan untuk mengukur lingkar perut bagi masyarakat awam untuk membedakan mana yang masih normal dan mana yang berisiko untuk kesehatan.

Batas aman lingkar perut pada pria adalah 90 cm, sedangkan untuk perempuan adalah tidak lebih dari 80 cm.

Cara mengukurnya dengan menggunakan pita pengukur di sekitar pusar dan sejajarkan dengan sisi di bagian tulang pinggul.

Ketika lingkar perut sudah di atas batas aman maksimum, penting untuk menerapkan langkah pencegahan dengan rutin berolahraga. 

Pastikan pula untuk mehindari konsumsi minuman beralkohol dan menerapkan pola makan yang sehat agar terhindar dari berbagai risiko penyakit.

Baca juga: 4 Tips Mudah Hancurkan Perut Buncit dan Turunkan Berat Badan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com