KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, pemerintah Kamboja mengingatkan warganya untuk berhenti memetik "tanaman penis," alias tanaman karnivora langka yang memiliki bentuk mirip dengan alat kelamin pria.
Dikutip dari Live Science, imbauan dari Kementerian Lingkungan Kamboja itu diumumkan bersamaan dengan sebuah unggahan di laman resmi Facebook mereka, menampilkan tiga orang wanita yang memetik dan berpose dengan tanaman itu.
"Apa yang mereka lakukan sangat salah. Jadi, jangan lakukan ini lagi ke depannya! Terima kasih telah mencintai sumber daya alami ini, namun jangan sembarang memanennya!” tulis Kementerian Lingkungan dalam unggahan Facebook-nya.
Adapun untuk jenis tanaman yang dipetik, tidak sedikit situs berita menyebutkan bahwa tanaman tersebut merupakan Nepenthes holdenii. Padahal, tanaman dalam foto adalah tanaman dengan jenis lain, Nepenthes bokorensis.
Jeremy Holden, fotografer alam liar yang pertama kali menemukan N. Holdenii, memaparkan perbedaan dua tanaman itu.
Menurut Holden, meski N. holdenii dan N. bokorensis memiliki tampilan serupa dan berpotensi membuat orang lain kebingungan, N. holdenii lebih langka dan hanya ada beberapa peneliti yang mengetahui tempat tumbuhnya.
"Tanaman saya [N. holdenii] tumbuh di beberapa lokasi rahasia di Pegunungan Cardamom, tepatnya di barat daya Kamboja, sementara bokorensis bisa ditemukan di Phnom Bokor yang lebih mudah diakses dan telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Holden.
Ini juga bukan kali pertama pemerintah Kamboja menerbitkan peringatan terkait perusakan tanaman unik dan fotogenik itu
Pada Juli 2021 lalu, staf senior di kementerian mengeluarkan sebuah pernyataan yang meminta agar pengunjung tidak memetik N. bokorensis dan N. holdenii karena hal itu dapat menyebabkan tanaman ini mengalami kepunahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.