Dra. Astrid juga mengungkapkan jika banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami serangan panik. Diantaranya ialah faktor keturunan, biologis, psikologis, juga sosial.
Faktor keturunan disebabkan oleh orangtua yang punya kecemasan, cenderung menurunkan kerentanannya dengan faktor tertentu di lingkungan, yang menyebabkan sang anak memiliki serangan panik.
Faktor biologis bisa disebabkan karena Anda terlalu lelah, atau makan sesuatu yang kurang cocok atau alergi. Mengonsumsi kopi yang berlebihan juga bisa menyebabkan tubuh tidak stabil sehingga bisa menimbulkan serangan panik.
Faktor sosial juga berpengaruh menimbulkan serangan panik, dilihat dari bagaimana lingkungan memperlakakukan Anda saat itu. Jika Anda salah masuk suatu lingkungan, maka berpotensi menimbulkan serangan panik.
Melansir NHS Health Scotland, jika Anda merasa terus menerus stres dan cemas, terutama dalam jangka waktu yang berdekatan, mungkin Anda mengalami panic disorder atau gangguan panik.
Orang dengan gangguan panik dapat menghindari situasi yang dapat menyebabkan serangan panik. Mereka mungkin juga takut dan menghindari ruang publik atau agorafobia. Anda disarankan mencari bantuan medis jika serangan panik anda terjadi berangsur-angsur.
Baca juga: 15 Gejala Serangan Panik yang Perlu Diketahui
Bincang seru mengenai kesehatan mental, mulai dari area pekerjaan, hubungan percintaan, dan juga sebagai makhluk sosial, bisa Anda dengarkan melalui siniar Anyaman Jiwa di Spotify. Episode “Saat Mengalami Anxiety Attack Sendirian” juga bisa Anda dengarkan melalui tautan berikut https://dik.si/aj_anxiety.
Baca juga: Serangan Panik (Panic Attack)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.