Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Paru-paru Bisa Dilihat dari Kondisi Kulit, Apa Tandanya?

Kompas.com - Diperbarui 29/11/2022, 12:12 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Dalam sistem pernapasan manusia, paru-paru merupakan organ yang vital.

Fungsi paru-paru yakni mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh.

Ketika kita bernapas, oksigen yang dihirup dari luar akan masuk ke paru-paru dan diedarkan ke dalam darah.

Apabila terjadi gangguan di paru-paru, beberapa gejala akan dirasakan, seperti sesak napas, batuk terus-menerus, atau napas pendek disertai mengi.

Namun orang jarang menyadari bahwa masalah paru-paru juga bisa dilihat dari kondisi kulit kita.

Para ahli membagikan empat gejala kulit yang menandakan adanya gangguan pada organ tersebut, mulai dari fibrosis paru hingga kanker paru-paru.

1. Benjolan berwarna ungu kemerahan

Beberapa gejala kulit bisa menandakan sarkoidosis, kondisi peradangan yang memengaruhi paru-paru.

Sarkoidosis adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan kumpulan kecil sel inflamasi atau granuloma di bagian paru-paru dan kelenjar getah bening, seperti dilaporkan Mayo Clinic.

Kondisi ini juga dapat memengaruhi mata, kulit, jantung, dan organ tubuh lainnya.

Baca juga: Latihan untuk Kembalikan Kapasitas Paru-paru Pasca Infeksi Covid-19

Dalam beberapa kasus, sarkoidosis paru yang tidak diobati akan menyebabkan fibrosis paru atau terbentuknya jaringan parut di paru-paru.

Individu dengan sarkoidosis kemungkinan memiliki benjolan berwarna merah atau ungu kemerahan pada kulit di pergelangan kaki atau kaki bagian bawah.

Tanda lainnya yaitu lesi atau luka pada hidung, pipi, dan telinga, bercak gelap pada kulit, atau pertumbuhan sel peradangan pada kulit di dekat bekas luka atau tato.

2. Benjolan yang cepat tumbuh

Kanker paru-paru seringkali tidak menunjukkan gejala sampai memasuki stadium lanjut.

Namun, para ahli mengatakan ada beberapa individu yang mungkin mengalami gejala kulit setelah kanker menyebar.

"Benjolan yang tidak biasa dan tumbuh dengan cepat, terutama yang berdarah di kepala, leher, dan tubuh bagian atas bisa menjadi metastasis (menyebar ke bagian lain pada tubuh)."

Demikian dikatakan Viktoria Kozlovskaya, MD, PhD, dokter kulit dan asisten profesor di Department of Dermatology di Pittsburgh University.

Benjolan itu umumnya keras, tidak nyeri, dan berwarna kemerahan.

Baca juga: 6 Cara Membersihkan Paru-paru Setelah Berhenti Merokok

Pada kasus yang langka, benjolan tersebut bisa menjadi salah satu pertanda kanker paru-paru.

Studi yang dimuat dalam Indian Journal of Dermatology menemukan, metastasis kulit biasanya terjadi pada tahap akhir penyakit.

Namun, hal itu jarang terlihat bersamaan dengan diagnosis dan kemungkinan muncul sebagai tanda pertama penyakit.

3. Ruam yang gatal dan bersisik

Dermatomiositis adalah penyakit langka yang menyebabkan ruam kulit, pembengkakan, dan peradangan otot.

"Pada orang dewasa, penyakit itu mungkin terkait dengan kanker, termasuk kanker paru-paru," ujar Kozlovskaya.

Penyakit paru-paru juga dianggap sebagai komplikasi dari dermatomiositis. Meski ada penyebab lain, dermatomiositis pada akhirnya dapat memengaruhi organ paru-paru.

Ilustrasi ruam pada kulitSHUTTERSTOCK/PUMATOKOH Ilustrasi ruam pada kulit

Gejala kulit dari kondisi ini termasuk ruam yang menyakitkan atau gatal berwarna merah atau ungu di area yang sering terpapar sinar matahari.

Adapun perubahan warna merah atau ungu dan pembengkakan di kelopak mata atas, bintik merah atau ungu di persendian, endapan kalsium di bawah kulit, kulit bersisik atau kasar, serta bengkak dan kemerahan di kuku.

4. Mudah memar

Jika tubuh mudah memar, kemungkinan ada banyak penyebabnya, termasuk masalah pembekuan darah atau penyakit darah.

Seperti dilaporkan American Cancer Society (ACS), tubuh yang mudah memar juga bisa menandakan gejala sindrom Cushing, kondisi di mana sel kanker memproduksi hormon ACTH yang memicu kelenjar adrenal membuat kortisol.

Baca juga: Kanker Paru-paru, Penyakit yang Sempat Diderita Arifin Panigoro

Pada beberapa penderita kanker paru-paru, hormon itu akan memasuki aliran darah dan menyebabkan masalah dengan jaringan dan organ di bagian lain, kendati kanker belum menyebar ke area tersebut.

"Masalah ini disebut sindrom paraneoplastik. Terkadang sindrom ini mungkin merupakan gejala pertama kanker paru-paru," demikian bunyi keterangan ACS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Best Life


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com