KOMPAS.com - Makan merupakan kebutuhan manusia untuk bertahan hidup. Di saat lapar, kita akan mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, penurunan detak jantung, hingga sulit berkonsentrasi.
Tidak hanya gejala fisik, lapar juga memengaruhi emosi seseorang. Akibat kelaparan, kita cenderung mudah marah. Beberapa orang menggambarkan kondisi ini dengan sebutan hangry.
Hangry akan menimbulkan ketidaknyamanan pada tubuh, juga membuat keinginan makan kita meningkat.
Sayangnya, hal ini menyebabkan kita berisiko memakan makanan yang tidak sehat.
Apa saja yang terjadi pada tubuh ketika kita hangry atau marah akibat rasa lapar?
1. Tubuh menginginkan "hadiah"
Selama kita makan, area di otak yang memproses kesenangan dan penghargaan akan aktif ketika lemak dan gula dari makanan melepaskan zat kimia opioid yang mengikat reseptor di otak.
Kondisi ini akan memicu pelepasan dopamin, hormon yang mengatur emosi, perilaku, dan kewaspadaan kita.
Hormon dopamin juga dilepaskan ketika kita jatuh cinta, berhubungan seks, atau mengonsumsi obat-obatan dan alkohol yang menyebabkan kita kecanduan.
Kesimpulannya, mengonsumsi makanan dapat membuat kita merasa bahagia. Otak akan terus menginginkan "hadiah" berupa perasaan menyenangkan yang kita alami saat makan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.