Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2022, 08:41 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

Biasanya, mereka akan cepat marah, merasa bingung, cemas, dan terlambat dalam berpikir.

Baca juga: 8 Alasan Mengapa Kita Sering Merasa Lapar

5. Kemarahan saat lapar dipengaruhi hormon rasa lapar

Alasan lain kita merasa hangry juga terkait dengan hormon rasa lapar.

Setelah ghrelin diproduksi di usus dan berjalan ke otak, otak kemudian memerintahkan pelepasan hormon kedua yang disebut neuropeptida Y, yang merangsang nafsu makan.

Bahan kimia otak alami ini memiliki beberapa fungsi, termasuk meningkatkan asupan makanan serta mengatur kemarahan dan agresi.

Satu studi dalam jurnal Biological Psychiatry menemukan, orang dengan tingkat neuropeptida Y yang tinggi memiliki agresi, impulsif, serta agresi impulsif (pelampiasan keinginan untuk melukai atau menyakiti) yang lebih besar.

Maka wajar, jika kadar neuropeptida Y yang tinggi akibat rasa lapar dapat membuat seseorang menjadi hangry.

6. Penurunan fungsi otak

Setelah kita makan, tubuh akan mencerna makanan dengan mengubah protein menjadi asam amino, lemak menjadi asam lemak, dan karbohidrat menjadi glukosa.

Saat tubuh mencerna glukosa, glukosa masuk ke aliran darah untuk membantu memberi makan organ dan jaringan tubuh.

Sekitar enam jam setelah itu, kadar glukosa darah menjadi terlalu rendah untuk menyediakan energi.

Organ tubuh lain bisa menggunakan nutrisi yang berbeda agar berfungsi dengan baik, sedangkan otak sangat bergantung pada glukosa.

Lebih kurang, 25 persen energi yang didapat dari makanan akan digunakan untuk otak. Jadi, ketika kadar gula dalam aliran darah menurun, fungsi otak juga menurun.

Baca juga: Alasan Makanan Terasa Lebih Enak ketika Perut Lapar

7. Otak menjadi kewalahan

Gula darah rendah dapat memiliki efek yang sangat besar pada tugas dan emosi tingkat tinggi yang membutuhkan banyak energi, seperti pengendalian diri dan kemarahan.

Ketika otak kekurangan bahan bakar, bagian otak yang bertanggung jawab membatasi impuls marah tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk mengendalikan diri.

Hal ini terungkap dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Para peneliti menemukan adanya peningkatan kemarahan pada pasangan yang sudah menikah ketika gula darah mereka rendah.

Peneliti di Florida State University menghubungkan glukosa dengan sumber utama pengendalian diri.

Mereka melihat, kadar glukosa yang menurun dikaitkan dengan:

  • Peningkatan iritabilitas (respons terhadap hal-hal di sekitar yang menimbulkan frustasi)
  • Kemarahan yang berlebihan
  • Kecemasan

Sementara itu, ketika peneliti memberikan peserta camilan manis atau menaikkan kadar insulin guna memulihkan gula darah, peserta mampu mengendalikan diri dengan baik.

8. Kadar hormon stres meningkat

Jika kadar glukosa darah merosot drastis, otak akan menganggap hal itu sebagai situasi yang mengancam nyawa.

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com