Jika kita sering mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan, tubuh kemungkinan besar akan kekurangan antioksidan dan fitonutrien yang membantu tubuh membersihkan diri dari zat-zat beracun.
Antioksidan dan fitonutrien ini bisa didapat dari konsumsi buah-buahan dan sayuran.
Saat pencernaan kita berhenti, tubuh memasuki periode pembersihan, di mana jaringan tubuh melepaskan zat beracun untuk dibuang.
Tanpa adanya antioksidan penangkal radikal bebas, sel-sel tubuh akan menyimpan zat beracun itu, tidak dibuang.
Sebuah studi dalam Nutrition Journal menemukan, individu yang menjalani diet rendah nutrisi lebih mungkin merasa lapar setelah makan dan lebih mudah tersinggung saat lapar.
Hasil ini dibandingkan dengan mereka yang menerapkan diet tinggi nutrisi.
Baca juga: Mengenali Rasa Lapar yang Timbul karena Emosi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.