View this post on Instagram
Menurutnya, penularan virus monkeypox ini dapat menular melalui kontak erat dan menyebar melalui cairan atau lendir dari saluran pernapasan atau lebih dikenal dengan droplet.
"Menyebar melalui lesi, respiratory droplets dan benda yang terkontaminasi," jelasnya.
Meski cara penularannya mirip seperti Covid-19, namun virusnya tidak mudah menyebar semudah penularan virus SARS CoV-2.
Hal tersebut diperkuat oleh fakta dari WHO, yang menyebut bahwa virus satu ini tingkat penularannya masih terbatas dan membutuhkan waktu dari kontak yang lama untuk menginfeksi.
Zubairi juga menambahkan bahwa tingkat kematian dari cacar monyet sekitar satu persen. Kemudian pasien dapat sembuh dalam waktu 2-4 minggu.
Sementara tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa cacar monyet ini dijuluki sebagai penyakit gay. Padahal faktanya tidak demikian.
Cacar monyet bisa menyerang siapa saja dan tidak memandang orientasi seksual tertentu.
"Bukan penyakit gay," paparnya.
Lebih lanjut, meski di Indonesia belum terdeteksi kasus cacar monyet. Namun, Kemenkes RI terus berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan dengan mengikuti perkembangan kasus cacar monyet di berbagai negara.
Baca juga: Cacar Monyet Mewabah di Banyak Negara, Kenali Gejala dan Penularannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.