Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Perlu Dijadwalkan, Apa Manfaat dan Bagaimana Cara Melakukannya?

Kompas.com - 24/05/2022, 13:08 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Setiap orang pasti pernah merasakan stres karena hal ini adalah respons normal tubuh ketika mengalami tekanan.

Beberapa faktor dapat berkontribusi pada terjadinya stres, seperti beban pekerjaan, konflik keluarga, tuntutan pendidikan, hingga asmara.

Walau lumrah terjadi pada setiap orang, stres sebaiknya dikendalikan dengan cara dijadwalkan supaya tidak mengganggu.

Tujuannya agar sebagian besar waktu kita tidak dihabiskan untuk stres dan membantu menemukan solusi untuk masalah yang dapat dikendalikan.

Baca juga: Masa Sulit Membuat Kita Lelah dan Stres, Lakukan Langkah Berikut

Demikian saran yang diberikan oleh psikolog klinis dan profesor asal Yeshiva University, Sabrina Romanoff, PsyD.

Cara menjadwalkan stres

Terdengar aneh memang apabila kita mendengar stres perlu dijadwalkan. Namun, begitulah saran yang diungkapkan Romanoff.

Supaya kehidupan kita tidak terganggu oleh stres, Romanoff membeberkan beberapa cara supaya masalah ini bisa dijadwalkan.

1. Atur waktu

Stres yang dijadwalkan dengan baik harus disetel dulu durasinya untuk menentukan seberapa lama waktu yang dibutuhkan.

Idealnya waktu yang digunakan untuk memikirkan stres adalah selama 15 sampai 30 menit.

Dengan cara itu, kita dapat berhenti dari pikiran yang penuh kecemasan karena stres apabila waktunya sudah habis.

2. Tetapkan waktu yang konsisten

Mengatur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memikirkan stres memang penting dilakukan.

Tapi, jangan lupa menetapkan jadwal stres untuk hari-hari tertentu dan lakukan cara ini secara konsisten.

Baca juga: Cara Mencegah dan Mengatasi Stres akibat Pemberitaan di Media

3. Pilih tempat yang tidak nyaman

Romanoff menyarankan kita untuk memilih tempat yang tidak nyaman ketika memikirkan stres.

Misalnya kursi keras atau berdecit dan tangga yang membuat kita tidak betah berlama-lama saat mendudukinya.

Saran yang diberikan Romanoff tidak bisa disamakan dengan yoga yang mewajibkan orang-orang untuk memilih tempat yang nyaman dan menyegarkan pikiran.

Akan tetapi, ia meminta kita tidak menjadikan tempat tidur, sofa, atau meja sebagai tempat untuk memikirkan stres.

Alasannya kita dapat mengaitkan tempat-tempat tersebut dengan stres dan mempersulit waktu untuk tidur, bersantai, atau bekerja.

Ilustrasi wanita mengalami stres di maam hari.DCStudio/ Freepik Ilustrasi wanita mengalami stres di maam hari.

4. Lakukan di malam hari

Malam hari memang waktu yang tepat dan "nikmat" untuk overthinking.

Waktu tersebut juga disarankan Romanoff agar kita tidak mengumpulkan kekhawatiran di lain hari dan mengelompokkannya di malam hari.

Namun, ada baiknya memikirkan stres tidak dilakukan terlalu larut malam supaya kita masih bisa melakukan banyak kegiatan sebelum tidur.

Baca juga: Mual akibat Stres Bisa Ditangani, Begini Caranya

5. Simpan kekhawatiran

Stres memang tidak dapat diprediksi kapan datangnya. Namun, penting bagi kita untuk berupaya menahannya bila muncul di siang hari.

Simpanlah kekhawatiran di waktu yang tidak menguntungkan hingga jadwal memikirkan stres tiba.

Kalau merasa kesulitan melakukan cara itu cobalah untuk menuliskan kekhawatiran yang dirasakan, misal dengan journaling.

6. Atasi kekhawatiran

Saat tiba waktunya untuk memikirkan stres, tanyakan pada diri sendiri apakah ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

Jika memiliki solusi, tuliskan pemecahan masalahnya dan pikirkan bagaimana kita dapat menindaklanjutinya.

Namun, jika stres yang dipikirkan tidak memiliki jalan keluar berusahalah untuk menerima dan melepaskannya.

Jika kita kesulitan lagi-lagi melakukannya, disarankan untuk menuliskan masalah yang membuat stres di secarik kertas, lalu merobek dan membuangnya.

7. Fokus untuk produktif di siang hari

Setelah menuliskan pemikiran yang mengkhawatirkan di siang hari, lakukan aktivitas lain untuk mengalihkan perhatian.

8. Atasi rasa takut ketika waktu stres tiba

Tanpa disadari ada banyak aktivitas yang menjadi pemicu stres dan hal ini harus segera diatasi.

Misal, dengan melakukan aktivitas lain yang membuat stres selama waktu ini, seperti membaca berita.

9. Transisi dari waktu khawatir

Salah satu aspek tersulit dalam menjadwalkan stres adalah menghentikan kekhawatiran setelah 15 hingga 30 menit habis.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan merencanakan aktivitas transisi, seperti memasak, menelepon teman, menonton acara TV favorit, membaca buku, atau berjalan-jalan.

Baca juga: 6 Cara Kurangi Stres yang Terbukti secara Ilmiah

Manfaat menjadwalkan stres

Apabila langkah-langkah di atas berhasil diikuti dan dilakukan secara konsisten, manfaat berikut ini dapat dirasakan. Apa sajakah itu?

1. Waktu khawatir berkurang

Tanpa disadari ada banyak waktu yang terbuang karena stres. Padahal, waktu ini dapat digunakan untuk melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat.

Jika stres berhasil dijadwalkan tentu akan membantu kita menjadi lebih efisien tanpa mengkhawatirkan hal-hal yang lebih produktif.

2. Menjadi lebih efektif

Stres yang menguasai pikiran memang tidak ada habisnya untuk dipikirkan. Tapi, dengan menjadwalkan stres kita dibantu untuk meninjau setiap stres yang datang.

3. Mencegah penyakit

Menjadwalkan stres tidak sekadar melegakan hati dan pikiran, tapi juga menghindarkan kita dari potensi penyakit, seperti:

Baca juga: 7 Kalimat Afirmasi Positif untuk Atasi Stres dan Cara Menerapkannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com