Hal ini dapat dilakukan sejak dini dengan menahan rasa impulsif. Menahan perasaan tergesa-gesa ini termasuk latihan kesabaran diri. Diharapkan anak dapat terbantu untuk meredam emosi kecewanya ketika gagal.
Beritahu anak bahwa ia bisa mengatakan perasaannya kapan pun kepada orangtua, terutama saat kecewa atau rendah diri. Jika anak benar melakukannya, cobalah untuk memberikan nasehat terbaik. Namun, jangan pernah merendahkan perasaannya dengan membandingkan atau sebagainya.
Hal ini mengarah pada orangtua yang sering kali menjanjikan suatu hal pada anak sejak kecil. Misalnya orangtua menjanjikan untuk pergi berlibur, tetapi karena satu dan lain hal rencana itu harus diundur dan anak menjadi kecewa berkepanjangan.
Tentu hal yang wajar jika ia kecewa, tapi kesalahan orangtua terletak pada ekspektasi yang ia bangun sendiri di benak anak tanpa menjelaskan bahwa ada kemungkinan rencana itu tidak terlaksana.
Baca juga: 7 Tips Melatih Anak Berani Public Speaking Sejak Dini
Maka dari itu, lambat laun anak akan menganggap bahwa ekspektasi-ekspektasi ini seharusnya ia dapat tapi pihak lain merusaknya.
Pemikiran tersebut sangat berbahaya karena anak akan sulit intropeksi diri dan sibuk mencari kesalahan di luar dirinya. Oleh karenanya orangtua harus mengelola ekspektasi pada anak sebaik mungkin.
Simak kisah siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Dongeng Ikan Emas Ajaib” yang menceritakan kemunculan ikan ajaib dengan segala keresahannya tokoh-tokohnya.
Dengarkan juga episode siniar Dongeng Pilihan Orangtua lainnya bersama anak, agar mereka dapat mempelajari kehidupan lewat kisah-kisah menarik yang dibawakan!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.