Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cristiano Ronaldo dan Putranya Pamer Otot Six Pack, Pengaruh Genetik?

Kompas.com - 25/05/2022, 08:47 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Sekitar sepekan lalu, Cristiano Ronaldo mengunggah satu foto menarik di akun Instagram miliknya.

Dalam foto itu, terlihat bintang Manchester United tersebut berdiri didampingi putranya sembari memamerkan abs alias otot perut mereka.

Foto ini diberi caption "waktu pemulihan dengan putra saya".

Tepat di belakang mereka, terdapat satu pintu dengan jendela berlubang di bagian tengah.

Kemungkinan, ruangan di balik pintu itulah tempat bapak dan anak ini menjalani sesi pemulihan mereka menggunakan tabung cryotherapy.

Tentunya, banyak pengikut CR7 --julukan Cristiano Ronaldo-- yang terkesan menyaksikan foto tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cristiano Ronaldo (@cristiano)

"Sekarang dan masa depan," tulis akun @df_33.

Sementara itu, akun @wcb_wasafi menuliskan "G.O.A.T (greatest of all time) bersama raja mudanya."

Cryotherapy adalah metode terapi di mana seseorang akan memasuki tabung yang sudah diisi nitrogen cair dengan suhu sekitar minus 160-200 derajat celsius. Alat terapi ini digunakan maksimal selama lima menit.

Baca juga: Tampak Tak Menua, Ini 8 Rahasia Bugar Cristiano Ronaldo

Diketahui, CR7 sudah menggunakan cryotherapy sejak tahun 2013, ketika ia masih berseragam Real Madrid.

Seperti dilansir laman CNET, metode cryotherapy dapat memberikan banyak manfaat.

Sebut saja waktu pemulihan yang lebih cepat, mengurangi peradangan, menghilangkan rasa sakit, memulihkan otot, menurunkan berat badan dan meningkatkan fleksibilitas.

Melihat foto penyerang Portugal berusia 37 tahun itu bersama putranya, warganet bertanya-tanya apakah otot perut yang bidang merupakan faktor genetik (bawaan) atau tidak.

Sebenarnya, otot six pack tidaklah diturunkan dari orangtua ke anak. Namun, orangtua ternyata memiliki pengaruh kuat terhadap kondisi kesehatan dan kebugaran anak.

Satu studi yang dimuat dalam Journal Of Pediatrics menemukan, ketika kedua orangtua aktif berolahraga, anak memiliki kemungkinan 5,8 kali lebih besar untuk aktif.

Hasil ini dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dua orangtua yang tidak aktif berolahraga.

Studi tersebut juga menemukan kaitan antara tingkat aktivitas orangtua dan anak.

Seperti peran orangtua sebagai panutan, anggota keluarga saling berbagi aktivitas, dukungan orangtua pada anak yang berpartisipasi dalam aktivitas fisik, serta faktor genetik yang memengaruhi anak untuk menambah tingkat aktivitas fisik.

Baca juga: Transformasi Tubuh Cristiano Ronaldo, Apa Rahasianya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com