APAKAH Anda memikirkan demikian banyak hal pada suatu waktu? Apakah Anda sering kecewa dan menggerutu terhadap perilaku orang lain atau keadaan yang tidak sesuai dengan pandangan Anda?
Dan, apakah Anda dirisaukan oleh segala sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan Anda?
Jika demikian halnya, maka bukan tidak mungkin Anda sudah terpapar virus overthinking alias berpikir berlebihan.
Mari kita lihat dua ilustrasi berikut ini. Pertama, misalnya Anda seorang pegawai. Sebagai pegawai yang berdedikasi, Anda sudah bekerja keras, memberikan waktu dan tenaga secara optimal untuk mengerjakan tugas-tugas kantor.
Terkadang Anda harus bekerja lembur untuk menangani pekerjaan yang sifatnya mendesak. Anda berharap akan mendapatkan penghargaan atau promosi dari pimpinan jika ada kesempatan.
Akan tetapi pada kenyataannya, yang mendapatkan promosi justru orang lain yang tiada lain adalah teman sekerja Anda.
Anda pun sangat kecewa dan mengatakan pimpinan tidak adil dan Anda pun mulai malas bekerja.
Contoh lain lagi. Misalkan Anda seorang mahasiswa. Anda sedang bersiap-siap hendak berangkat ke kampus untuk mengikuti ujian. Segala sesuatunya sudah Anda persiapkan dan akan berangkat dengan segera.
Akan tetapi, tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya. Dan, hujan ini membuat Anda menggerutu dan marah-marah tak karuan bahkan menyalahkan hujan yang menurut Anda sudah mengganggu rencana Anda.
Nah, berangkat dari kedua kasus di atas, mari kita lihat duduk persoalanannya lebih jauh, lalu mencoba membahas dari kacamata yang berbeda, bukan cara pandang sebagai pegawai dan mahasiswa di atas.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.