Lalu, satu skala yang tercetak pada dial Navitimer adalah skala jam/menit yang ditunjukkan dalam format HH:MM. Fungsinya yaitu untuk mengukur kecepatan dibanding jarak.
Carpenter menyadari, skala ketiga ini tidak berguna bagi seorang astronot, dan dial akan terbaca lebih jelas jika skala tersebut dihapus.
Selain penghapusan skala ketiga itu, Carpenter juga meminta Willy untuk mengganti indikator 12 jam dengan indikator 24 jam.
Mengapa ia menginginkan indikator 24 jam, bukan 12 jam seperti kebanyakan jam tangan?
Carpenter beranggapan, bagi astronot yang mengorbit Bumi setiap 90 menit dan melihat banyak matahari terbit dan terbenam selama periode 12 jam, penggunaan indikator 24 jam akan lebih baik.
Indikator 24 jam ini memudahkannya untuk mengetahui waktu, tanpa perlu memikirkan apakah waktu yang ditampilkan dalam jam tangan itu adalah AM atau PM.
Bagian bezel Navitimer dibuat lebih lebar agar lebih mudah digenggam Carpenter saat memakai sarung tangan yang tebal.
Jika bezel pada Navitimer standar berukuran sekitar 40,5 milimeter, ukuran bezel Navitimer kustom ini sekitar 42,5 milimeter.
Permintaan lain Carpenter yaitu penggunaan tali logam stretch-style yang bisa dilepas dan dipasang dengan mudah, serta nyaman dipakai di atas baju astronotnya.
Dia memberi waktu kurang dari dua bulan pada perusahaan Breitling untuk membuat arloji tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.