Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CoComelon Bikin Anak Terlambat Bicara dan Tantrum? Cek Faktanya

Kompas.com - 27/05/2022, 08:17 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Parents

"Ada penelitian yang jelas bahwa tayangan untuk anak di bawah dua tahun dapat berdampak negatif pada perhatian, kognitif, dan komunikasi," tambahnya.

Karena alasan itulah, Hanson menjelaskan bahwa yang dibutuhkan anak di bawah usia dua tahun adalah interaksi dengan orang, bukannya layar.

Baca juga: Mengenal Ciri Utama Balita yang Terlambat Bicara

Khusus untuk anak di atas usia tersebut, ia menerangkan, menonton layar diperbolehkan asal dibatasi dan ada interaksi antara orangtua dengan anak ketika melihat suatu tontonan.

Sementara beberapa orangtua menyoroti dampak negatif dari CoComelon, Hanson mengatakan program anak secara umum memang punya pengaruh bagi si buah hati.

"Tontonan yang cepat dengan konten berkualitas rendah bisa sangat berbahaya karena hanya sedikit atau tidak ada nilai tambah dan terlalu merangsang otak anak," jelas Hanson.

Karena alasan itulah anak bisa saja rewel ketika orangtua menyudahi tontonan dari serial yang ditontonnya.

Lebih parahnya lagi, konten yang tidak berkualitas dapat mengajari anak berdebat dengan orangtua atau memukul anak lain.

Pengaruh buruk yang disampaikan Hanson juga tercermin dari sebuah studi yang dilakukan peneliti University of Alberta.

Pasalnya mereka mendapati anak yang menghabiskan setidaknya dua jam per hari di depan layar lima kali lebih mungkin menunjukkan gejala ADHD.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan anak yang menatap layar hanya selama 30 menit atau kurang.

"Jika orangtua memilih membiarkan anak Anda menonton TV, penting untuk memilih acara berkualitas tinggi," tandas Hanson.

Baca juga: Jangan Asal Percaya, Ini Mitos dan Fakta Penyebab ADHD pada Anak

Benarkan acara TV dan CoComelon menyebabkan tantrum dan terlambat bicara?

Kembali lagi ke bahasan awal, pakar memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang CoComelon yang menyebabkan tantrum dan keterlambatan bicara pada anak.

Salah satunya diungkap konselor kesehatan mental klinis asal Walden University, Rebecca G. Cowan.

"Tanpa penelitian empiris pada acara CoComelon, tidak ada data untuk mendukung klaim bahwa acara ini terlalu merangsang karena kecepatan adegannya," jelasnya.

Ia menambahkan, tidak ada bukti bahwa CoComelon menyebabkan tantrum atau keterlambatan bicara.

Akan tetapi, pendapat yang berbeda dibeberkan dokter anak dan direktur medis di Northwestern Medicine Lake Forest Hospital, Michael Bauer, M.D., FAAP.

"Penelitian telah menunjukkan hubungan antara menonton berlebihan pada anak usia dini dan keterlambatan bahasa, kognitif, dan sosial-emosional," kata Bauer.

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dikatakan oleh Hanson. Ia menyampaikan, anak yang menatap layar terlalu lama cenderung mengalami keterlambatan bicara.

"Namun, beberapa orangtua telah menemukan bahwa TV interaktif yang sangat mendidik dapat menjadi titik awal untuk membantu anak mempelajari kosalata baru jika berusia lebih dari dua tahun," tambahnya.

Baca juga: 8 Cara Mengatur Kebiasaan Pagi bagi Anak ADHD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Parents
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com