Meski sangat berguna di siang hari, cahaya ini dapat berdampak negatif di malam hari saat kita membutuhkan tidur dan istirahat.
Pasalnya, terpapar blue light dapat mempengaruhi jam tubuh internal dan ritme sirkadian kita.
Ritme sirkadian ini bekerja selaras dengan terang dan gelap. Itulah mengapa kita merasa lebih lelah di malam hari dan merasa lebih berenergi di pagi hari saat matahari terbit.
Selain itu, penelitian juga menemukan adanya hubungan antara kadar melatonin yang ditekan dan paparan blue light.
Untuk diketahui, melatonin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengontrol siklus tidur-bangun seseorang.
Ketika tubuh kehabisan melatonin, kita bisa mengalami insomnia, kelelahan di siang hari dan mudah marah.
Kendati demikian, tidak semua orang mengalami hal ini.
Menurut Dr. Drerup, meski penelitian menunjukkan bahwa cahaya gadget dapat berpengaruh pada kesulitan tidur dan produksi melatonin, itu tidak terjadi pada mereka yang menatap ponsel untuk melakukan beberapa hal.
Misalnya, memasttikan tidak ada lagi pesan yang harus dibalas selama satu jam sebelum tidur atau melihat jadwal untuk keesokan harinya lalu melakukan hal lain untuk bersantai.
“Konten yang Anda lihat mungkin lebih berpengaruh (pada sulit tidur) dibandingkan dengan blue light dari layar,” kata Dr. Drerup.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.