Gaslighting biasanya digunakan ketika kita menyampaikan kekhawatiran kepada pasangan.
Baca juga: Kenali 6 Hal yang Dikatakan Pelaku Gaslighting untuk Memanipulasi Kita
Si manipulatif memang banyak akal untuk memerdayai kita sebagai pasangannya. Salah satunya dengan mengajak orang lain.
Veasley mengatakan, pasangan manipulatif bisa menemui orangtua atau sahabat kita agar membujuk kita untuk melakukan keinginannya.
Misalnya, saat kita minta putus tapi si manipulatif berusaha merayu orang-orang terdekat kita untuk membantu mempertahankan hubungan.
Pasangan manipulatif dapat mengulik lagi kesalahan yang telah kita perbuat dan mengingatkan hal-hal baik yang ia lakukan.
Cara itu semata-mata dilakukan supaya kita merasa bersalah dan sungkan jika tidak memenuhi keinginannya.
"Manipulator emosional sangat terampil menunjukkan bagaimana menanamkan perasaan itu pada orang-orang di sekitarnya untuk keuntungannya sendiri."
Demikian penjelasan yang disampaikan terapis pernikahan dan keluarha berlisensi, Saba Harouni Lurie, LMFT
"Ini tidak hanya berfungsi untuk menanamkan rasa kewajiban di pihak pasangan tetapi juga berfungsi untuk membuat pasangan tetap terisolasi dari orang lain," tambahnya.
Baca juga: Ciri Pacar Manipulatif dalam Hubungan Asmara, Hati-hati
Pernahkah merasa pasangan tiba-tiba mengucapkan lelucon sarkas dan tidak mau diajak berbicara?
Jika kita pernah mengalaminya, waspada sikap itu sebagai tanda pasangan bersikap agresi-pasif untuk memanipulasi.
"Mengungkapkan frustrasi atau ketidakpuasan tanpa menyuarakan masalah apa pun membuat pihak lain merasa tidak yakin, cemas, dan gelisah," kata Lurie.
Pasangan manipulatif dapat membuat kita tidak nyaman dalam hubungan.
Caranya dengan mempersulit kita demi menyenangkannya dengan sering mengubah permintaan dan keinginan.
"Seseorang yang terlibat dalam manipulasi emosional dapat membuat targetnya tetap bahagia karena takut kehilangan hubungan," kata Lurie.