Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Suka Menyembunyikan Rahasia, Ini yang Perlu Dilakukan Orangtua

Kompas.com - 30/05/2022, 06:11 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Metro

KOMPAS.com – Ada beberapa perilaku anak yang menyebabkan orangtua jengkel. Seperti, kebiasaan anak menyembunyikan rahasia.

Hal itu tentu tidak boleh dibiarkan karena orangtua akan kesulitan memantau proses tumbuh-kembang anak jika si kecil menutup diri.

Apalagi jika rahasia yang disembunyikan anak merupakan sesuatu yang buruk dan dapat memengaruhi pikiran dan perasaannya.

Dalam hal ini, psikolog anak asal Irlandia Catherine Hallissey, menyarankan orangtua untuk berbicara dengan anaknya.

Setelah keran komunikasi terbuka, mereka bisa mengikuti saran berikut ini agar kebiasaan anak menyembunyikan rahasia dapat dihentikan.

Jelaskan perbedaan rahasia baik dan buruk

Perlu dipahami bahwa tidak semua rahasia yang disimpan anak buruk. Bisa saja ada rahasia baik yang sengaja ditutupi si buah hati.

Misalnya, ketika anak menyiapkan kejutan spesial di hari ulang tahun orangtua atau neneknya.

“Ini adalah rahasia menyenangkan yang akan terungkap,” kata Catherine.

“Saya merekomendasikan agar orangtua menjauh dan meminta anak untuk menyimpan rahasia dan menjadikannya sebagai kejutan,” tambahnya.

Akan tetapi anak yang usianya masih belia belum sepenuhnya mengetahui apa saja rahasia yang boleh disimpan dan perlu diungkapkan.

Makanya orangtua harus memberi pemahaman akan hal tersebut supaya anak tidak salah mengartikannya.

Jangan sampai anak tidak mengetahui batas antara kebenaran dan kebohongan hanya karena tidak bisa membedakan jenis rahasia.

Baca juga: Anak Punya Teman yang Bawa Pengaruh Buruk, Apa yang Perlu Dilakukan?

Buat anak percaya pada orangtua

Salah satu alasan mengapa anak suka menyimpan rahasia adalah rasa ketidakpercayaan kepada orangtuanya.

Catherine menyampaikan, orangtua sebagai sosok yang dewasa harus menempatkan dirinya sebagai wadah untuk anak bercerita.

Dengan begitu, anak bisa mengungkapkan perasaannya saat tidak nyaman dan tidak merasa bersalah meski membocorkan rahasia ke orang dewasa yang dapat dipercaya.

“Ajari anak aturan umum bahwa orang dewasa yang baik tidak memintanya untuk menyimpan rahasia,” jelas Catherine.

Ia juga mengatakan, anak sebaiknya memberi tahu orang dewasa yang dapat dipercaya bila ada orang lain yang menyebut bahwa membocorkan rahasia bisa mendatangkan masalah.

Di sisi lain, Catherine mewanti-wanti orangtua untuk tidak memberi tahu rahasia yang “tidak aman” bagi anaknya.

Seperti, rencana yang dimiliki kakek dan nenek atau sesuatu yang sebaiknya tidak boleh diterima oleh ayah atau ibu.

“Bahkan rahasia yang tampaknya tidak berbahaya dapat membuat anak tidak nyaman dan menyebabkan perasaan kesetiaan terbagi,' catat Catherine.

Ajari anak untuk menghormati privasi

Pelajaran penting lainnya yang tidak boleh dilewatkan orangtua adalah memberi pemahaman kepada anak untuk menghormati privasi orang lain.

Karena anak yang usianya masih dini seringkali tidak memahami batasan tersebut.

Seperti dengan memberi tahu anak untuk tidak membocorkan aib saudaranya atau hal buruk lain yang terdengar seperti lelucon.

Dengan begitu, anak yang bisa memahami privasi orang lain dapat membangun hubungan yang sehat.

Anak juga dapat merasakan kebaikan, empati, dan mengerti pertimbangan tentang bagaimana perasaan orang lain.

Orangtua harus memberi contoh

Selama masa tumbuh-kembang, anak belajar apa pun dari perkataan, perilaku, dan watak orangtuanya.

Jadi, orangtua disarankan tidak mengatakan apa pun di depan anak yang tidak ingin diulangi.

Mereka juga perlu menciptakan lingkungan yang nyaman dalam keluarga supaya komunikasi berjalan secara terbuka.

Tujuannya agar anak memahami tidak ada yang dirahasiakan satu sama lain.

Akan tetapi, orangtua sebaiknya berhati-hati ketika bereaksi saat anak melakukan kesalahan.

Hal itu penting diingat jika orangtua tidak ingin membuat anak merasa mereka akan panik bila memiliki rahasia untuk diceritakan.

Yang tidak kalah pentingnya adalah orangtua tidak mengabaikan kekhawatiran anak saat masih muda.

Jangan sampai muncul rasa ketidakpercayaan pada anak hanya karena orangtua tidak mendengarkannya sejak masih kecil.

Hal itu dapat berlanjut saat anak tumbuh dewasa dan ia bisa saja menyembunyikan hal-hal besar dari orangtuanya.

Baca juga: Ajari Anak untuk Menerima Kegagalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Metro
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com