Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum
Dokter

Dokter, ahli nutrisi, magister filsafat, dan penulis buku.

ART, Masih Asisten atau Sudah Jadi Kapten?

Kompas.com - 30/05/2022, 09:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Menilik servis bagi tuan rumah tentu kisah lain lagi. Tahu-tahu mobil pak Tuan sudah kinclong saat mau berangkat kerja.

Bapak tidak dibantu saat mencuci mobil. Tapi semua dikerjakan ART, yang bekerja otomatis tanpa perlu diperintah lagi dengan cekatan sepanjang hari. Karena dia sekarang seperti kapten di dalam rumah.

Bahkan, plus manajer. Sebab dia diberi kepercayaan tambahan bayar ini itu. Saat majikan tidak tahu harga gas elpiji naik tanpa ancang-ancang, dia tahu lebih dahulu.

“Manja” nya para majikan rumah tangga di Indonesia memang keterlaluan. Seakan-akan waktu habis tak berdaya untuk mengurus rumah tangga.

Baca juga: Mengubah Persepsi tentang Ayah di dalam Rumah Tangga

Padahal jika suatu hari mendadak pindah ke negri orang, hidup mandiri tanpa asisten dimungkinkan sekali. Bahkan bisa jadi lebih sehat.

Sebab makanan sehari-hari bukan lagi gorengan yang bikin dapur kotor berminyak, rumah juga lebih ringkas tanpa perabot yang dibeli kepincut harga diskon, akhir minggu pun lebih efektif mengurus rumah ketimbang cuci mata dan jajan di mall (karena berhemat hidup di negara orang).

Tulisan ini dimaksudkan untuk kita menilik ulang peran ART, yang mestinya digaji sesuai dengan ‘jabatan fungsional’nya, bukan menggantikan jabatan struktural orang yang mempekerjakannya.

Kecuali anda siap mempunyai seorang ‘butler’ – versi crazy rich people. Kepala pelayan di atas para pelayan.

Tapi apabila Anda dan saya orang biasa-biasa saja, maka mulailah berdaya tanpa asisten rumah tangga.

Ada rasa bangga ketika kita berhasil mengatur waktu, membagi tugas, menatap rumah rapi dan bersih berkat usaha mandiri.

Suatu ritual harian yang awalnya terpaksa, akhirnya biasa dan jadi budaya. Betapa nyamannya menjadi ‘nakhoda’ di rumah sendiri. Sebab, asisten sama sekali bukan kapten.

Baca juga: Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga Bantu Otak Tetap Sehat dan Muda

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com