Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Gejala dan Pencegahan Penyakit Jantung pada Lansia

Kompas.com - 30/05/2022, 11:04 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak dapat dipungkiri jika orang-orang yang sudah lanjut usia atau lansia kerap memiliki berbagai macam keluhan terkait kondisi kesehatan mereka.

Hal ini biasanya disebabkan karena seiring bertambahnya usia, sistem tubuh kita akan menurun secara keseluruhan, mulai dari otot-otot hingga ke saraf.

Itulah juga yang menyebabkan lansia akan mengalami penyakit kronis, salah satunya penyakit jantung.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr Badai Bhatara Tiksnadi, Sp.JP(K), MM, seiring dengan bertambahnya usia, memang ada penurunan fungsi organ jantung dan pembuluh darah.

"Untuk jantung itu kekuatannya akan berkurang, sementara di pembuluh darah itu terjadi perlemakan, penebalan, dan kalsifikasi," terangnya dalam webinar Entrasol yang bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Minggu (29/5/2022).

"Akhirnya, aterus klerosis atau perlemakan di pembuluh darah bisa mencetuskan penyumbatan dan kekurangan oksigen di otot jantung yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung," sambung dia.

Ada pun data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019 menyebutkan, paling banyak penyebab kematian itu adalah penyakit jantung iskemik.

"Dalam satu tahun itu 8,9 juta orang meninggal karena penyakit jantung, kemudian nomor dua stroke, baru selanjutnya penyakit yang lain seperti kanker," kata Dr Badai.

"Kalau terkait dengan lansia, saya juga coba eksplor itu 4,6 persen kematian karena jantung di usia 60 ke atas dan itu belum ketahuan penyakit ya," lanjut dia.

Baca juga: 5 Fakta tentang Pencegahan Penyakit Jantung

Gejala-gejalanya

Gejala penyakit jantung pada lansia sebenarnya hampir sama dengan orang-orang di usia lain. Perbedaan yang paling mencolok mungkin pada keluhan yang diderita.

Dokter Badai mengungkapkan bahwa untuk lansia, keluhan yang diderita biasanya akan lebih banyak.

Apalagi, jika ada perlemakan di pembuluh darah dan ada penyumbatan sebanyak 70-90 persen, maka keluhan yang paling sering dirasakan itu adalah nyeri dada karena oksigennya berkurang.

"Nyeri dada juga bisa disebabkan karena otot jantung dalam metabolismenya akan menghasilkan laktat," ujarnya.

"Kemudian keluhan yang lain itu bisa dari penyakit komplikasi, sehingga membuat jantung menjadi lebih lemah dan cairan bisa mengumpul di paru-paru yang menyebabkan sesak napas."

"Kalau sampai sel elektriknya terganggu, keluhannya adalah jantung berdebar-debar karena ada komplikasi aritmia. Kalau sangat berat, misalnya penyumbatan di pangkal, itu akan menyebabkan kematian secara mendadak (sudden death)," jelas dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com