Di samping itu semua, ada pula gejala lainnya yang juga bisa ditandai dengan nyeri di bagian ulu hati dan rasa pegal di leher hingga menyebar ke tangan kiri.
Menurt Dr Badai, untuk pencegahannya itu ada dua cara yakni primer dan sekunder.
Pencegahan primer biasanya dilakukan sebelum terkena penyakit jantung. Jadi, sebelum terkena pun kita harus mengantisipasinya dengan langkah-langkah pencegahan.
Sedangkan pencegahan sekunder berarti penyakitnya sudah ada dan kita harus mencegahnya supaya tidak bertambah berat.
"Baik primer maupun sekunder itu membutuhkan nutrisi dan olahraga. Makanya, kita membutuhkan diet yang seimbang dan olahraga yang rutin," terangnya.
"Seperti jargon dari kemenkes itu kan kalau mencegah itu cerdik. C itu cek kesehatan secara teratur, kalau belum ada keluhan yang harus dicek jangan menunggu harus ada keluhan dulu."
"E itu enyahkan rokok. R itu rajin olahraga secara teratur, tidak bisa hanya olahraga tertentu saja atau dilakukan dalam sekali waktu saja. D itu diet seimbang. I itu istirahat yang cukup. K itu kendalikan dan kelola stres dengan baik," jelas dia.
Dokter Badai pun menambahkan, terkait dengan diet, telah banyak bukti dari penelitian yang bermunculan dan menyatakan bahwa diet yang sehat dan tepat dapat mencegah kita, khususnya lansia, dari penyakit jantung.
"Jadi diet sehat itu harus seimbang, mulai dari jumlah kalori, keseimbangan karbohidrat, protein, dan lemaknya juga harus sesuai. Selain itu, perbanyak juga lemak baik dan serat," saran dia.
Baca juga: 5 Kebiasaan Minum yang Picu Risiko Penyakit Jantung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.