Awal tuduhan LV di China menjual tas KW bermula ketika penggugat mendatangi butik LV di pusat perbelanjaan mewah, Changsha IFS.
Pada saat itu, ia membeli handbag Vauguard dan aksesoris kecil pada September tahun lalu dan merogoh kocek sebesar Rp 48 juta.
Setelah koleksi didapat, penggugat lantas mengautentikasi koleksi yang dibeli kepada pihak ketiga dan dinyatakan sebagai produk palsu.
Dari situ, pelanggan yang merasa dirugikan lantas memperkarakan LV ke meja hijau.
Gugatan yang diterima LV karena dituduh menjual tas KW pastinya menarik perhatian banyak orang.
Mereka yang kepo tentu bertanya-tanya mengapa bisa tas KW dapat lolos dipajang dan dijual di butik mewah sekelas LV?
Setelah kasus tersebut viral, beberapa spekulasi lantas menyeruak di media sosial China.
Ada warganet yang menyebut butik LV tertipu oleh superfake dari pelanggan yang mengembalikan produk. Artinya tas aslinya ditukar dengan tas palsu yang sangat mirip oleh pelanggan saat mengembalikan produk.
Hal tersebut merupakan dugaan yang masuk akal karena superfake punya tingkat kemiripan yang sangat tinggi dengan produk asli.
Belum lagi, China merupakan surga dari barang-barang superfake.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.