Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merebak di Amerika dan Kanada, Ini Gejala Hepatitis A yang Diduga Karena Stroberi

Kompas.com - 01/06/2022, 11:06 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Amerika Serikat dan Kanada tengah dihebohkan dengan penemuan sejumlah kasus hepatitis A yang diduga karena stroberi.

Setidaknya 17 kasus hepatitis A dilaporkan di Amerika Serikat setelah pasien makan stroberi dengan merek tertentu.

Berbagai stroberi yang dicurigai itu dijual di berbagai toko retail kedua negara tersebut pada periode 5 Maret-25 April.

Meski buah itu mungkin sudah kadaluarsa namun ada kemungkinan orang tetap mengkonsumsinya, apalagi jika dibekukan di kulkas.

Baca juga: Diduga Jadi Penyebab Hepatitis A, Amerika Serikat dan Kanada Selidiki Stroberi Organik

Kemunculan kasus kesehatan ini membuat Food and Drug Administration (FDA) AS meminta masyarakat untuk lebih waspada dengan stroberi organik.

Orang yang mengalami gejala hepatitis A setelah makan stroberi organik yang berpotensi terkontaminasi diminta untuk segera menghubungi penyedia layanan kesehatan mereka.

Gejala hepatitis A termasuk kelelahan dan sakit perut

Hepatitis A adalah masalah kesehatan berupa infeksi hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A yang sangat menular.

Kebanyakan orang tidak memerlukan perawatan khusus ketika berkontak dengan virus ini, apalagi di Amerika Serikat yang mayoritas penduduknya divaksinasi hepatitis.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sendiri merekomendasikan orang yang tidak divaksinasi untuk segera mendapatkan suntikan hepatitis A, dan juga obat antibodi.

Khususnya dalam waktu dua minggu setelah terpapar virus tersebut.

Baca juga: Anak Kos Rentan Kena Typus dan Hepatitis A, Ini Cara Pencegahannya

Gejala yang harus diwaspadai dalam waktu 15-50 hari setelah kontak dengan virus antara lain kelelahan, kekehilangan nafsu makan, sakit perut, mual, muntah, kulit kuning, urin gelap, dan feses pucat.

Gejalanya bervariasi dalam tingkat keparahan dan biasanya berlangsung antara beberapa minggu hingga sekitar dua bulan, tanpa kerusakan hati jangka panjang.

Namun dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini bisa menjadi kronis dan menyebabkan gagal fungsi hati hingga risiko kematian.

Orang yang lebih tua dan golongan yang memiliki sistem kekebalan yang lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat virus hepatitis A.

Sementara itu, anak-anak di bawah 6 tahun yang mengalami kondisi ini cenderung tidak menunjukkan gejala.

Baca juga: Pentingnya Vaksin Tifoid dan Hepatitis A untuk Penjamah Makanan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com