Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Disadari, 4 Tanda Pasangan Berperilaku Defensif

Kompas.com - 02/06/2022, 06:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kata defensif dalam hubungan seringkali diartikan sebagai perilaku salah satu pasangan yang selalu protektif kepada pasangannya.

Padahal pengertian yang tepat dari kata tersebut adalah usaha untuk mengelak atau membela diri dari tuduhan melakukan kesalahan.

Walau terbilang menyebalkan, masalah itu sering tidak disadari oleh pelaku. Parahnya lagi, si pelaku malah balik menuduh pasangannya sebagai orang yang defensif.

Supaya keharmonisan hubungan tidak terganggu, ada baiknya kedua belah pasangan memang melakukan introspeksi diri.

Baca juga: Benarkah Pasangan Harus Romantis? 8 Resep Alain de Botton

Misalnya dengan menyimak tanda-tanda perilaku defensif berikut ini agar tidak saling keras kepala, dan mau mengakui kesalahannya.

Cara mengidentifikasi perilaku defensif

Perilaku defensif bisa dideteksi melalui beberapa tanda seperti yang dibeberkan terapis berlisensi, Elizabeth Earnshaw di bawah ini.

1. Banyak alasan

Pasangan defensif ternyata suka mencari-cari alasan sebagai caranya mendapatkan pembenaran atau pembelaan supaya tidak disalahkan.

2. Playing victim

Merasa menjadi korban atau pihak yang dirugikan merupakan tanda lain yang ditunjukkan pasangan defensif.

Kita mungkin akan diuji kesabarannya jika menghadapi pasangan yang demikian lantaran ia tidak mau disalah-salahkan.

3. Banyak syarat

Pasangan defensif seringkali mau mengakui kesalahan apabila pasangannya melakukan sesuatu yang disyaratkan terlebih dulu.

4. Banyak "tapi"

Karena pasangan defensif tidak mau mengakui kesalahannya, tidak mengherankan jika ia kebanyakan embel-embel "tapi" saat berbicara.

Kata itu seolah-olah menjadi senjata untuk membalikkan tuduhan dari pasangan yang menyebut doi-nya telah berbuat kesalahan.

Mencoba membela diri adalah kesalahan

Kalimat “membela diri” dalam bahasan ini patut digarisbawahi lantaran setiap orang memiliki keinginan untuk melakukannya agar terbebas dari ancaman.

Baca juga: Ini 7 Tanda Pasangan Sudah Siap Menikah

Namun, usaha tersebut sebenarnya mengorbankan perasaan pasangan karena kebutuhan dan emosinya juga penting untuk diperhatikan.

“Ada sangat sedikit skenario di mana kita benar-benar perlu mempertahankan sudut pandang sendiri,” ujar Earnshaw.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com