Bermakna atau tidaknya hidup bergantung pada seberapa mampu orang-orang mempertahankan kebiasaan dan caranya bekerja secara positif.
Karena aura positif yang dimanfaatkan untuk membingkai ulang pikiran berdampak baik bagi karier, relasi, dan hubungan.
Selain itu, tanamkan juga pola pikir bahwa kejadian sulit yang sedang atau pernah dirasakan akan segera berlalu.
Lantaran keseringan memikirkan hal-hal yang negatif hanya akan memperburuk keadaan.
Sebaliknya, berpikir dengan pola pikir positif bermanfaat bagi suasana hati dan memberikan sinar kebaikan dalam hidup.
Cara untuk membiasakan pola pikir yang demikian dapat dilakukan dengan menjadi sukarelawan dan mengungkapkan rasa terima kasih setiap hari.
Pasalnya orang-orang yang menjadi sukarelawan ternyata lebih puas dengan kehidupan daripada yang tidak melakukannya.
Baca juga: Keterampilan Hidup yang Dibutuhkan untuk Raih Kesuksesan
Fakta tersebut terungkap usai studi dari Ricky N. Lawton, dkk dalam Journal of Happiness Studies dipublikasikan pada tahun 2020 yang lalu.
Di samping itu, rasa syukur setiap hari tidak boleh dilewatkan untuk memberikan perspektif yang baik dalam hidup.
Membiasakan bersyukur dapat dimulai dari menuliskan hal baik dalam hidup, menjalin hubungan bermakna dengan orang lain, dan menghargai perasaan sebagai cara untuk memahami situasi.