Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Ganti Popok 200 Gram di TikTok, Ketahui Risikonya bagi Bayi

Kompas.com - 03/06/2022, 13:25 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan video seorang pria yang mengharuskan istrinya menghemat penggunaan popok pakai bagi anaknya.

Dalam video yang dibagikan di TikTok itu, pria tersebut hanya mengizinkan popok sekali pakai anaknya diganti jika beratnya sudah mencapai 200 gram.

"Jadi gw kasih standar ke istri harus ampe 200 gram baru bole ganti pampers," tulis akun @rudidemaio tersebut.

Ia bahkan menyediakan timbangan khusus untuk menakar berat popok agar bisa berhemat dan tidak terlalu boros.

@rudidemaio

Udah di bilangin Harus tunggu ampe 200 gram baru ganti pamper baru, tapi tiap kali belum 100 gram udah ganti… boros bgt sih ????????????????. Pengen ganti istri aja…

? Pargoy Daun - putri_pass

Sontak, video itu langsung memicu kritikan dari warganet, khususnya kalangan ibu-ibu.

Aturan yang dibuat pria tersebut dianggap membahayakan kesehatan anaknya demi berhemat.

Baca juga: Rutin Mengganti Popok Bayi, Cegah Ruam dan Infeksi

Frekuensi ganti popok bisa pengaruhi kesehatan bayi

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan orangtua saat menentukan frekuensi penggantian popok bagi anaknya.

Saran sejumlah pakar, setidaknya ganti popok anak kita tiap dua atau tiga jam sekali.

Namun durasinya bisa menyesuaikan pola Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB) setiap anak.

Biasanya, butuh waktu beberapa minggu untuk memahami pola anak kita, sesuai dengan kebutuhannya.

Baca juga: Mengapa Anak Sulit Lepas dari Popok Sekali Pakai?

Seringkali, bayi yang baru lahir membutuhkan setidaknya 12 popok setiap hari.

Jumlahnya akan berkurang secara bertahap ketika tumbuh kembang anak beranjak ke usia bayi dan balita.

Pola ini bisa berbeda bagi anak dengan penyakit tertentu, yang bisa lebih banyak atau sedikit.

Harus diakui, popok sekali pakai merupakan salah satu pengeluarkan paling besar bagi kebanyakan orangtua.

Jadi banyak yang berusaha menghematnya dengan berbagai cara agar bisa dipakai seoptimal mungkin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com