Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Ridwan Kamil, Pahami 6 Etika Berbelasungkawa di Media Sosial

Kompas.com - 04/06/2022, 08:30 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Duka yang dirasakan keluarga Ridwan Kamil memicu perhatian seluruh Indonesia, khususnya di media sosial.

Netizen ikut bersedih dengan meninggalnya anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz, atau biasa disapa Eril.

Jutaan komentar serta ucapan turut berbelasungkawa membanjiri akun Instagram Ridwal Kamil maupun istrinya, Atalia Praratya.

Banyak yang menyampaikan pesan haru untuk pasangan tersebut karena harus kehilangan buah hatinya yang masih begitu muda.

Berbagai ucapan turut berduka cita semakin banyak setelah sejumlah video beredar soal kondisi pasangan tersebut saat pencarian maupun perjalanan kembali ke Tanah Air.

Baca juga: Pesan Haru Ridwan Kamil Lepas Kepergian Eril: Aku Titipkan Jasad Anak Kami Kepadamu

Ucapan belasungkawa di media sosial pun ada etikanya

Suasana duka memang membutuhkan empati dari orang sekitarnya, termasuk ketika dibagikan di media sosial.

Meskipun berniat baik, netizen perlu mempertimbangkan banyak faktor ketika menyampaikan ucapan belasungkawa di media sosial.

Hal ini tentu bertujuan untuk mencegah ujaran yang terkesan tidak sopan dan menyinggung perasaan keluarga yang ditinggalkan.

Seperti dikutip dari artikel Kompas.com (10/05/2021), berikut adalah etika bermedia sosial yang perlu dipahami ketika ingin mengucapkan belasungkawa

1. Biarkan keluarga yang mengunggah kabar tersebut

Sebagai warganet, kita tidak berhak mengumumkan kabar kematian seseorang di media sosial sebelum anggota keluarga yang melakukannya.

Baca juga: Pahami, 7 Etika Dasar Saat Ucapkan Rasa Dukacita via Media Sosial

Hindari perilaku seperti ini, karena publikasi di luar kendali bisa membuat keluarga yang tengah berduka menerima banyak email, telepon, komentar dan hal lainnya yang tidak diinginkan.

Sementara di momen seperti ini, keluarga membutuhkan waktu untuk menjalani momen berduka secara personal.

2. Jangan terlalu banyak bertanya

Rasa keingintahuan merupakan hal yang wajar, apalagi ketika mengetahui kabar kematian tak terduga dan secara mendadak.

Tahan jari-jari kita untuk tidak menanyakan hal-hal yang sifatnya terlalu dalam untuk diketahui lewat media sosial.

Pahami bahwa keluarga yang ditinggalkan lebih membutuhkan dukungan dan privasi yang mungkin tidak ingin diketahui orang lain.

Baca juga: Beri Ruang dan Dukungan Positif untuk Ridwan Kamil, Atalia, serta Keluarga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com