Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kalimat yang Terlarang Dikatakan pada Orang Berkabung

Kompas.com - 04/06/2022, 13:11 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita seringkali berusaha menyampaikan simpati pada kenalan yang sedang berduka ketika mengalami musibah ditinggal orang terdekat.

Dalam banyak kasus, dukungan yang kita berikan memang bisa membantu mereka menghadapi perasaan sedih dan kehilangan itu.

Namun kita perlu berhati-hati baik dalam berucap, bersikap maupun memberikan pesan lewat media sosial.

Dalam kondisi ini, perasaan mereka yang berkabung akan lebih sensitif dari biasanya. 

Jadi jangan sampai perkataan kita malah membuat merek semakin sedih dan terpuruk.

Agar tak terjebak dalam kesalahan seperti itu, berikut lima kalimat terlarang seharusnya dihindari saat memberi dukungan untuk orang yang tengah berduka.

Baca juga: 9 Kalimat yang Sebaiknya Dihindari pada Teman yang Berduka

1. "Dia sudah tidak menderita lagi"

Kalimat semacam itu seharusnya kita hindari saat berbelasungkawa.

Mungkin kita berpikir dengan mengatakan "dia sudah tidak menderita lagi" bisa memperbaiki keadaan, padahal faktanya tidak.

Meski tujuan kita memberikan penghiburan, namun mengatakan hal itu pada mereka yang masih hidup bisa membuat hatinya terluka.

Lebih baik ucapkan "Saya tidak tahu harus berkata apa, saya hanya ingin kamu tahu bahwa saya peduli.”

2. "Kamu orang yang kuat"

Kata-kata penyemangat itu tidak perlu kita ungkapkan pada mereka yang sedang berduka.

Anne Marie Lockmyer, seorang penulis buku When Their World Stops: The Essential Guide to Truly Helping Anyone in Grief mengatakan bahwa, keadaan berduka memaksa seseorang terlihat demikian.

"Kita mungkin terlihat baik-baik saja, tapi sebenarnya tidak," kata dia.

Baca juga: Berkabung untuk Diri Sendiri, Proses Penting dari Pemulihan Jiwa

Saat mengatakan "kamu orang yang kuat", kalimat itu seolah memaksa mereka untuk tidak menangisi kepergian orang terkasih.

Padahal, kesedihan merupakan satu hal yang wajar untuk diluapkan.

Daripada memberikan perhatian yang seperti itu, lebih baik lakukan sebaliknya dan akui rasa sakit mereka.

Beberapa pertanyaan sederhana dan empati seperti "ini pasti menyedihkan" atau "saya juga merindukan mereka" dapat memberi validasi perasaan bagi mereka.

Secara tidak langsung kita juga memberi tahu bahwa tidak apa-apa untuk berduka.

Baca juga: Pahami, 7 Etika Dasar Saat Ucapkan Rasa Dukacita via Media Sosial

3. Hindari menanyakan kabar

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Menanyakan kabar bukanlah pilihan tepat untuk disampaikan dalam situasi berkabung.

Ucapan semacam itu dapat diartikan sebagai basa-basi yang tidak bermanfaat.

Jika kita ingin mengetahui kabar dan kondisi mereka, cara terbaik untuk menyampaikannya adalah dengan berbelas kasih dan bersimpati.

Atau ganti menanyakan "bagaimana kabarmu" dengan "bagaimana perasaanmu hari ini?".

Baca juga: Cara Bijak Berkomentar di Media Sosial Ketika Ada Kabar Duka

4. "Hubungi aku jika butuh sesuatu"

Menawarkan bantuan secara terbuka sering disangka sebagai pilihan tepat yang bisa kita lakukan.

Tapi, bagi mereka yang sedang mengalami kehilangan, hal ini tidak membantu sama sekali.

Orang yang tengah berduka akan merasa sungkan ketika meminta bantuan atau pertolongan dari kita.

Hindari kata-kata semacam ini. Lebih baik, kita langsung membantunya dengan tindakan.

Misalnya, kita dapat menyiapkan makanan yang dia sukai. Sebab, orang yang tengah berduka akan merasa tidak nafsu makan atau bahkan lupa kalau mereka belum makan.

Duduk dan makan bersama merupakan salah satu bentuk kepedulian kita kepada mereka.

5. Hindari kata-kata "sudah berjalan cukup lama"

Menjaga etika berdukacita tak hanya di momen saat seseorang kehilangan orang terkasih dalam hidupnya.

Kita juga perlu memperhatikan kata-kata dalam beberapa waktu setelahnya, jika kenalan masih merasakan kehilangan tersebut.

Sebisa mungkin hindari kata-kata "sudah berjalan cukup lama" atau "meninggalnya sudah lama, tapi kok masih sedih" saat bertemu mereka di kemudian hari.

Mungkin bagi kita, waktu berjalan cukup cepat, tapi hal ini tidak dirasakan oleh mereka yang kehilangan.

Dibutuhkan banyak waktu untuk mengembalikan kehidupan mereka seperti semula, karena tidak mudah bagi seseorang untuk memulai aktivitas dan mencoba tegar setiap hari.

Melewatkan hari demi hari dengan kondisi berduka merupakan momen terberat dalam hidupnya.

Baca juga: Duka Ridwan Kamil, Pahami 6 Etika Berbelasungkawa di Media Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com