KOMPAS.com - Ketika membicarakan karakteristik seseorang yang bahagia, pikiran kita langsung tertuju pada orang yang ramah, ceria, dan energik.
Beberapa karakteristik itulah yang biasanya dapat kita temukan pada orang ekstrovert.
Rata-rata orang ekstrovert cenderung senang mencari pengalaman baru dan tampak memiliki aura yang lebih positif.
Bahkan di budaya masyarakat Barat, orang dengan kepribadian ekstrovert dapat memeroleh manfaat dalam kehidupan mereka.
Carl Jung, psikiater dan psikoanalis asal Swiss menuliskan, orang ekstrovert mengelola sikap mereka saat berhubungan dengan orang lain dan menarik perhatian akibat pengaruh mereka terhadap orang lain.
Orang ekstrovert akan berusaha menggali seperti apa dunia orang lain dengan cara-cara verbal yang tegas.
Hal itu tentu berbeda dari orang introvert yang cenderung memilih untuk lebih konservatif, menyembunyikan pikiran dan perasaan demi menjaga hubungan interpersonal, serta mengelola energi psikologis mereka.
Baca juga: Tipe Introvert atau Ekstrovert Dilihat dari Kebiasaan di Media Sosial
Pengaruh budaya Barat memaksa seseorang untuk menjadi lebih ekstrovert
Peneliti Ashley Fulmer dari University of Maryland beserta tim merilis studi yang membahas seputar hipotesis kecocokan budaya pribadi atau "person-culture match hypothesis" pada tahun 2010.
Dari studi itu ditemukan, ketika kepribadian individu cocok dengan kepribadian umum orang lain dalam suatu budaya, maka budaya akan memperkuat efek positif kepribadian pada harga diri dan kesejahteraan subjektif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.