"Seiring waktu, kurangnya kecocokan antara pribadi dan lingkungannya dapat memiliki efek buruk pada kesejahteraan introvert," tulis Lawn.
"Introvert di Barat mungkin lebih otentik, dan mereka bisa meningkatkan kesejahteraan apabila mereka mampu mengubah keyakinan dan menjadi lebih menerima introversi mereka."
Peneliti Barbara Barcaccia bersama timnya mengutip tinjauan literatur yang membuktikan, trait-mindfulness (keadaan penuh perhatian dan sadar terhadap apa yang terjadi) terkait dengan kesejahteraan emosional.
Sebaliknya, menghakimi pikiran dan perasaan seseorang dikaitkan dengan maladjustment --ketidakmampuan seseorang menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan-- yang lebih tinggi.
Berdasarkan analisis mereka, diketahui sikap menghakimi pikiran dan perasaan seseorang adalah penanda dari depresi dan kecemasan.
Baca juga: Introvert dan Ingin Cari Teman Baru? Begini Caranya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.